Berita

Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi/Kementan

Pengembangan Korporasi Usaha Tani Akan Sasar Daerah Dengan Indeks Ketahanan Pangan Rendah

MINGGU, 23 JUNI 2019 | 01:26 WIB | LAPORAN:

Pengembangan Korporasi Usaha Tani (PKU) akan dilakukan di daerah yang mendapat predikat sebagai area dengan indeks ketahanan pangan rendah.

Demikian dikatakan Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Andriko Noto Susanto saat mengunjungi Gapoktan PKU Tribhuanasari di Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (22/6).

“Kami akan terus kembangkan di daerah lain yang indeks ketahanan pangannya rendah. Tahapannya juga kami bangun dari penumbuhan, pengembangan, pemantapan, dan kemandirian,” jelasnya.

Andriko menjelaskan bila selama tahun 2019 ini kegiatan PKU telah dilaksanakan di 13 lokasi yang tersebar di 12 provinsi di Tanah Air. Untuk area Kabupaten Gianyar, program PKU ini berbasis pada produk olahan dengan bahan baku kacang tanah dan cabai.

“Pasar penjualannya dijamin dengan regulasi Pergub yang mewajibkan semua industri pariwisata menyerap minimal 20% produk lokal," tambah Andriko.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi menjelaskan bahwa program PKU ini akan mengatur seluruh sistem kelembagaan, regulasi, dan pasar lintas sektor produk pertanian. Pemerintah menurutnya harus ambil bagian agar tak sekadar meningkatkan kemandirian pangan dan kesejahteraan petani, namun juga menaikkan level indeks ketahanan pangan berstandar internasional.

"Kegiatan PKU ini tidak saja bertujuan meningkatkan produktivitas komoditas tapi juga harus menghasilkan produk olahan pangan yang mampu menembus pangsa pasar sehingga memberi nilai tambah dan keuntungan lebih besar bagi anggota gabungan kelompok tani (Gapoktan)," jelas Agung.

Sehingga kedepannya, petani yang tergabung dalam Gapoktan mampu memasarkan produk olahannya dalam bentuk lembaga usaha berbadan hukum. “Artinya usahanya akan semakin berkembang,” demikian Agung.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya