Berita

Sohibul Iman/Net

Politik

Presiden PKS: Jika Kecurangan Dianggap Sah, Demokrasi Apa Yang Sedang Dibangun?

SABTU, 22 JUNI 2019 | 02:44 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Keterangan dari saksi kubu kuasa hukum Prabowo-Sandi, Hairul Anas Suaidi menyita perhatian publik. Pasalnya caleg PBB itu mengungkap adanya instruksi untuk melakukan kecurangan dalam pelatihan saksi yang digelar Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin.

Hairul merupakan kader yang mengaku diutus PBB untuk menghadiri pelatikan saksi di TKN. Dalam pelatihan yang digelar di DKI Jakarta itu, Hairul mengaku mendapatkan materi pelatihan kecurangan bagian dari demokrasi.

Dia bahkan mengaku kaget dan tidak nyaman mengikuti pelatihan karena berbagai materi yang disajikan. Seperti pengerahan aparat untuk kemenangan, hingga instruksi untuk memunculkan tudingan radikal dan ekstrim kepada lawan politik.

“Diksi antibhineka, khilafah memang diselipkan banyak. Memang berbau isu di media sosial, saya rasa materi-materi itu," kata keponakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD itu saat persidangan.

Kesaksian Hairul membuat Presiden PKS, Sohibul Iman naik pitam. Berlandaskan kesaksian itu, dia kemudian mempertanyakan kualitas demokrasi yang sedang dibangun oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi, yang juga menjadi calon petahana dalam pilpres.

“Jika kecurangan dianggap sah dalam demokrasi, lalu dibumbui terasi eh narasi bahwa kontestasi demokrasi itu perang total, juga digurihkan dengan tuduhan bahwa lawannya itu radikal, ekstrim, antibhineka, dan prokhilafah, kira-kira demokrasi apa yang sedang dibangun?” tanyanya dalam akun Twitter pribadi, Jumat (21/6).

Dia mengingatkan bahwa kecerobohan-kecerobohan ucapan dan tindakan biasa lahir dari kesadaran kekuasaan yang tak tertandingi. Sehingga, sambungnya, merasa bahwa kecerobohan-kecerobohan separah apapun pasti bisa disembunyikan.

“Kalau tersingkap pun pasti bisa dibereskan dg kekuasaan, termasuk mengangkangi hukum,” pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya