Berita

Rahmadsyah Sitompul/Net

Hukum

SENGKETA PILPRES

Teuku Nasrullah: Saksi Rahmadsyah Nekat, Dia Yang Menawarkan Diri

JUMAT, 21 JUNI 2019 | 14:13 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Rahmadsyah Sitompul, saksi dari paslon 02 Prabowo-Sandi yang terjerat hukum dan sudah menjadi terdakwa kasus dugaan UU ITE dinilai nekat hadir di persidangan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) karena semangat untuk melawan kecurangan TSM.

Begitu dikatakan tim kuasa hukum paslon 02 Prabowo-Sandi, Teuku Nasrullah di persidangan kelima sengketa Pilpres 2019 di Gedung MK, Jakarta, Jumat (21/6).

Menurut Nasrullah, saksi Rahmadsyah sengaja menawarkan diri kepada tim kuasa hukum 02 Prabowo-Sandi untuk menjadi saksi di MK.

"Dia (Rahmadsyah) menawarkan diri jadi saksi. Kesediaan dia sendiri untuk jadi saksi saya tidak bilang 02 tapi kuasa hukum ya, kita tidak tahu, baru kita tahu (sedang menjadi terdakwa). Kalau kita tahu, kita enggak akan menempatkan dia pada posisi terjepit itu, kita baru tahu di persidangan ini," ungkapnya.

Walau demikian, Nasrullah menilai saksi Ridwansyah sangat nekat datang untuk menjadi saksi supaya kecurangan TSM (terstruktur, sistematis dan masif) bisa diungkap di depan majelis hakim MK.

"Tapi semangat dia untuk melawan kecurangan itu, melawan kecurangan TSM itu, dia nekat dia datang (ke persidangan)," ucapnya.

Sehingga, Nasrullah berharap ketika pulang ke rumahnya di daerah Sumatera Utara, saksi tidak langsung ditahan oleh pihak kepolisian karena nekat datang ke Jakarta saat sedang menjadi tahanan kota.

"Tapi yang saya katakan, seharusnya itulah jangan ada ancaman-ancaman kayak gitu. Bahwa karena dia datang ke Jakarta memberikan kesaksian ini, begitu pulang langsung ditahan. Itu kita akan lihat netralitas aparatur penegak hukum," ujar Nasrullah.

Diketahui, Rahmadsyah Sitompul sempat merasa sedikit ketakutan saat menjadi saksi paslon 02 Prabowo-Sandi di persidangan, Rabu (19/6). Dia mengaku takut karena sedang menjadi terdakwa kasus dugaan UU ITE setelah membongkar dugaan Kecurangan di Pilkada Kabupaten Batubara, Sumatera Utara pada 2018 silam.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya