Berita

Refly Harun/Net

Politik

Pakar: Saksi Tidak Boleh Diperlakukan Seperti Pesakitan

KAMIS, 20 JUNI 2019 | 08:40 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 yang digelar di Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin, Rabu (19/6) banyak mencuri perhatian. Salah satunya sikap Majelis Hakim MK dalam memperlakukan saksi yang dihadirkan kuasa hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai pemohon.

Sikap paling menonjol diperlihatkan anggota Majelis Hakim MK Arief Hidayat kepada saksi Idham Amiruddin, yang dalam sidang memberi keterangan mengenai temuan sejumlah Balita yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Arief sempat mencecar Idham mengenai posisinya saat gelaran pilpres. Bahkan Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto mengajukan keberatan atas pertanyaan hakim yang dirasa terlalu menghakimi.

Mantan Komisioner KPK itu meminta Arief untuk bisa mendengarkan dulu penjelasan Idham tanpa memberi sanggahan.

Alih-alih dikabulkan, pria yang akrab disapa BW itu justru diancam akan diusir dari sidang.

Sementara menanggapi sidang tersebut, pakar hukum tata negara Refly Harun mengingatkan tentang tugas saksi dalam persidangan.

"Saksi itu orang yang membantu terang persoalan untuk mencari kebenaran materiil," terangnya dalam akun Twitter pribadi.

Atas alasan itu, sambung Refly, saksi harus mendapat perlakuan yang baik selama sidang. Bukan diperlakukan layaknya orang yang sedang dihakimi.

"Tidak boleh diperlakukan seperti tersangka atau pesakitan," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya