Berita

Dedi Kurnia Syah/Net

Politik

KLB Demokrat Diwacanakan Untuk Jegal AHY

SENIN, 17 JUNI 2019 | 08:55 WIB | LAPORAN:

Kongres Luar Biasa (KLB) yang diwacanakan kader senior Partai Demokrat dinilai bertujuan untuk menjegal karir politik putra sulung Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pengamat politik dari Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah menilai aktivitas politik AHY sebagai Komandan Kogasma Demokrat selama Pemilu 2019 jadi alasannya. Sebab, AHY seolah tengah menjadi replika SBY dengan menemui para elit partai lain.

"Bagi kader potensial hal demikian tidak menguntungkan, sehingga KLB dikemukakan agar proses regenerasi berjalan jauh sebelum AHY benar-benar menguasai Demokrat," terangnya di Jakarta, Senin (17/6).

"Jika KLB berhasil digelar dan SBY harus tunduk keputusan KLB dengan tidak lagi memimpin Demokrat, ada harapan AHY kehilangan posisi strategis," sambungnya.

Selain itu, wacana KLB juga muncul karena hasil pemilu yang kurang bagus untuk partai berlambang mercy. Kader seolah sudah tidak lagi percaya dengan kemampuan SBY membesarkan partai.

"Setiap parpol pasti melakukan evaluasi hasil pemilu, dan Demokrat sebagai parpol yang memiliki jejak pemenang ternyata terpuruk di Pemilu 2019. KLB ini sebagai jawaban bahwa kader menyadari SBY tidak lagi miliki taji elektoral," pungkasnya.

Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) yang dimotori politikus senior Max Sopacua melayangkan kritik tajam kepada kepengurusan Demokrat saat ini. Mereka menegaskan, Demokrat saat ini harus diselamatkan agar kembali kepada fitrah dan kejayaannya.

"Untuk itu kami menetapkan momentum puncak GMPPD dengan menyiapkan, mendorong, dan melaksanakan suksesnya Kongres Luar Biasa (KLB) selambatnya pada 9 September 2019, mengingat telah berakhirnya Pemilu 2019 dan memasuki masa Pilkada 2020. Demi mengembalikan kejayaan Partai Demokrat di 2024, demi untuk masa depan terbaik Indonesia," tegas Max.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya