Berita

Nusantara

Ini Jawaban Dandhy Dwi Laksono Soal Film “Rayuan Pulau Palsu 2”

MINGGU, 16 JUNI 2019 | 21:24 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Sutradara film dokumenter Dandhy Dwi Laksono terseret dalam kasus Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)  yang dikeluarkan Pemerintah DKI Jakarta untuk bangunan di atas “pulau-pulau palsu” di utara Jakarta.

Pasalnya, Dandhy menolak permintaan sebagian warganet untuk membuat film lanjutan dari film "Rayuan Pulau Palsu" yang diproduksi tahun 2016.

Bagi kalangan pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, film ini kelihatannya punya andil merusak nama baik Ahok sehingga akhirnya kalah dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

Dalam salah satu twitnya baru-baru ini, Dandhy yang juga dikenal lewat film “Sexy Killer” (2019) meminta pihak-pihak yang “merengek” itu agar membuat film sendiri.

“Untuk pendukung Jokowi yang merengek agar ada "Rayuan Pulau Palsu 2", silakan bikin sendiri,” ujarnya.

“Uang, filmmaker, content creator, influencer, bahkan layar bioskop kalian punya akses semua,” sambung Dandhy.

Dia juga mengatakan, mungkin inilah saatnya untuk membuktikan tuduhan yang selama ini kerap diarahkan kepada dirinya bahwa film-filmnya selalu dibiayai pihak lain.

“Sekaligus buktikan, seperti tuduhan kalian bahwa memang uang yang menggerakkan sebuah film,” demikian Dandhy.

Hari Jumat kemarin (14/6), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa IMB yang diberikan kepada bangunan di atas “pulau-pulau palsu” itu sudah sesuai dengan janji yang pernah ia sampaikan.

Pertama, menghentikan reklamasi. Kedua, memanfaatkan lahan yang sudah ada untuk kepentingan publik.

“Itulah janji kami, dan kami konsisten memegang dan melaksanakan janji itu. Bayangkan bila kami tidak menghentikan reklamasi, maka kini sudah akan terbangun 17 pulau, seluas Kabupaten Sukabumi di Teluk Jakarta,” ujar Anies.

Di mata pendukung Ahok yang sering dianggap sebagai pendukung Jokowi juga, apa yang dilakukan Anies dengan menerbitkan IMB untuk bangunan di atas pulau-pulau hasil reklamasi itu sejalan dengan kebijakan Ahok.

Dari pantauan redaksi di jejaring media sosial tampaknya pendukung Ahok tidak puas apabila tidak ada kritik terhadap Anies Baswedan seperti kritik yang pernah diberikan kepada Ahok. Terutama kritik lewat film seperti yang diproduksi Dandhy Dwi Laksono.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya