Berita

Foto: Humas BSMI

Nusantara

Banyak Puskesmas Terisolir, Korban Banjir Sultra Butuh Bantuan Medis

JUMAT, 14 JUNI 2019 | 17:46 WIB | LAPORAN:

Wilayah Konawe Utara adalah salah satu wilayah terdampak banjir di Sulawesi Tenggara yang sulit diakses.

Relawan Tim Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dr Idham Rahman mengatakan, akses ke Konawe Utara hanya bisa dilalui lewat perjalanan darat dari Kendari selama delapan jam.

"Itupun akses terhambat genangan air dan jalan berlumpur. Di beberapa wilayah di Konawe Utara, daerah terpapar banjir hanya bisa dilalui dengan rakit kayu sederhana untuk evakuasi. Dan sisi kanan kiri jalan dijumpai ratusan rumah dan bangunan terendam air ," papar Idham dalam keterangannya, Jumat (14/6).

Idham yang juga ketua BSMI Sulawesi Tengah menyebutkan, relawan kesehatan bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Haluoleo Kendari yang diturunkan ke lokasi.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Bupati Kabupaten Konawe Utara dan markas komando penanggulangan bencana. Alhasil diporeleh beberapa data terkait bencana di wilayah tersebut.

"Data menyebutkan di Konawe Utara terdapat 5.888 jiwa pengungsi, 1436 rumah terendam, enam titik terisolir, 12 titik rusak parah, 19 titik rusak sedang, tujuh jembatan penghubung antarkecamatan rusak," papar Idham.

Sementara, lanjut dia, untuk kondisi layanan kesehatan didapatkan data tujuh puskesmas terisolir dengan kondisi tanpa dokter dan hanya bisa diakses dengan angkutan udara atau air.  

Dokter umum fungsional dan tiga dokter spesialis disiagakan di RSUD dan ada satu Puskesmas yang beroperasi dengan empat negara dokter.

"Saat ini yang menjadi prioritas adalah dokter yang bisa stay di pos pelayanan kesehatan, obat-obatan. Sementara logistik masih membutuhkan kebutuhan pokok sembako, air bersih untuk minum, terpal atau karpet dan selimut," ungkap Idham.

Idham menyebutkan, kendala utama adalah cuaca yang masih sering hujan, sehingga akses helikopter dan perahu juga terhambat.

"Akses darat yang sulit ditempuh juga membuat penyaluran logistik terutama daerah terisolir terhambat," terangnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya