Berita

AHY di belakang Prabowo dan SBY/Net

Publika

Don't Cry For Me 02

JUMAT, 07 JUNI 2019 | 13:26 WIB | OLEH: ANDI ARIEF

PERSAINGAN masih lama di 2024, kenapa mau perang dengan AHY sekarang?

Pasangan 02 deklarasi capres cawapres tanpa melibatkan Partai Demokrat, SBY dan AHY. Artinya, merasa kuat dan punya perhitungan sendiri untuk menang. Dalam kenyataannya kalah terpuruk, malah menyalahkan Partai Demokrat, SBY dan AHY. Ngambek pada kekuatan yang tidak dilibatkan.

Partai Demokrat, SBY dan AHY ditinggal oleh deklarasi 02 hanya karena bilang jika Pak Prabowo berpasangan dengan Sandi Uno tidak memiliki peluang menang berdasar survei, dan menyarankan Pak Prabowo mencari cawapres lain  agar kesempatan menang ada.

Tidak ada pandangan subyektif pada Sandi uno dari Partai Demokrat, SBY dan AHY. Berdasarkan survei saat itu, Sandi Uno teridentifikasi politik SARA, sehingga sulit menang di Jateng dan Jatim yang pemilihnya besar. Pak Prabowo keras kepala dan meninggalkan Demokrat. Kini terbukti.

Meski tidak yakin akan kemenangan 02, namun Partai Demokrat, SBY dan AHY tetap berupaya mencari jalan yang benar agar 02 menang. Berkali-kali pertemuan mengusulkan sesuatu yang positif namun selalu ditolak oleh 02. Kawan yang baik adalah yang mengajarkan hal benar.

Pelajaran buat semua yang akan ikut capres dan cawapres, agar memperhatikan survei sebagai alat bantu kemanangan. Punya uang banyak namun survei tidak berpeluang dalam level pilpres jangan memaksakan diri.

Ada hal yang tidak pantas saya kemukakan soal mengapa Pak Prabowo memaksakan wakilnya Sandi Uno. Biarlah itu menjadi rahasia Partai Demokrat, SBY dan AHY. Namun sejarah mencatat bahwa Partai Demokrat, SBY dan AHY sudah menunjukkan jalan menang namun ditolak Pak Prabowo.

Soal penyelenggara Pemilu dan aparat yang isu di luaran dianggap tidak netral pernah disampaikan ke Pak Prabowo. Namun Pak Prabowo menyatakan bahwa KPU saat ini berbeda, KPU yang profesional dan netral. Tak perlu khawatir dengan KPU saat ini. Itu kalimat dari mulut Pak Prabowo.

Pileg dan Pilpres sudah selesai, KPU sudah menyatakan 01 menang, kini tinggal menunggu putusan MK. Partai Demokrat bukan anak buah koalisi, karena bukan fusi. Sehingga apa yang menjadi arah politik Partai Demokrat sepenuhnya hak kami. Demikian.

Penulis adalah kader muda Partai Demokrat

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Sukses Amankan Pilkada, DPR Kasih Nilai Sembilan Buat Kapolri

Jumat, 29 November 2024 | 17:50

Telkom Innovillage 2024 Berhasil Libatkan Ribuan Mahasiswa

Jumat, 29 November 2024 | 17:36

DPR Bakal Panggil Kapolres Semarang Imbas Kasus Penembakan

Jumat, 29 November 2024 | 17:18

Pemerintah Janji Setop Impor Garam Konsumsi Tahun Depan

Jumat, 29 November 2024 | 17:06

Korsel Marah, Pesawat Tiongkok dan Rusia Melipir ke Zona Terlarang

Jumat, 29 November 2024 | 17:01

Polri Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Dedi Prasetyo Naik Bintang Tiga

Jumat, 29 November 2024 | 16:59

Dubes Najib Cicipi Menu Restoran Baru Garuda Indonesia Food di Madrid

Jumat, 29 November 2024 | 16:44

KPU Laksanakan Pencoblosan Susulan di 231 TPS

Jumat, 29 November 2024 | 16:28

Kemenkop Bertekad Perbaiki Ekosistem Koperasi Kredit

Jumat, 29 November 2024 | 16:16

KPK Usut Bau Amis Lelang Pengolahan Karet Kementan

Jumat, 29 November 2024 | 16:05

Selengkapnya