Berita

Huawei/Net

Dunia

Inggris Minta Huawei Tingkatkan Standar Keamanan

JUMAT, 07 JUNI 2019 | 08:30 WIB | LAPORAN:

Perusahaan teknologi informasi asal China, Huawei diminta untuk meningkatkan standar keamanan di tengah persaingan seperti saat ini.

Direktur Teknis Pusat Nasional untuk Keamanan Elektronik, Ian Levy menyebutkan, peningkatan standar keamanan sangat penting bagi Huawei. Terlebih menurutnya, standar keamanan perusahaan itu sudah sangat usang.

"Huawei adalah perusahaan yang membuat hal-hal yang sangat berbeda dari kompatriotnya di Barat. Di satu sisi ini karena pertumbuhan pesat mereka, di sini lain juga mungkin karena budaya," ujar Levy seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (7/6).


"Kesimpulan kami, keamanan mereka lebih buruk dan kami harus menghadapi risikonya," imbuh Levy.

Sebelumnya, Huawei telah mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat setelah dimasukkan ke dalam daftar hitam negara itu. Akibatnya, Huawei tidak diperkenankan untuk membeli sejumlah komponen dari negeri Paman Sam itu.

Sementara, pada April lalu Inggris secara resmi melarang Huawei untuk terlibat dalam komponen inti pengembangan teknologi generasi kelima (5G). Sedangkan untuk komponen non-inti, Huawei diberi akses secara bersyarat.

Menghadapi itu semua, Huawei telah berjanji mengalokasikan dana lebih dari 2 miliar dolar AS untuk mengatasi masalah keamanan. Namun, mereka menyebut penyelesaian akhir memerlukan waktu hingga lima tahun.

Hingga saat ini, sejumlah pihak termasuk AS menuding Huawei adalah perpanjangan tangan Beijing untuk keperluan spionase melalui produk-produknya. Washington juga telah memperingatkan para sekutunya akan hal tersebut.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya