Berita

Ilustrasi Bung Karno/Net

Politik

Refleksi 118 Tahun Bung Karno, Liberal Kapitalistik Makin Gerogoti Cita-Cita Proklamasi

KAMIS, 06 JUNI 2019 | 18:55 WIB | LAPORAN:

Perjalanan Republik Indonesia setelah amandemen Undang-Undang Dasar 1945 sudah jauh dari cita-cita Proklamasi, termasuk cita-cita Presiden RI Pertama, Soekarno.

Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Ajaran Bung Karno Universitas Bung Karno (UBK), Ristiyanto menjelaskan, Indonesia saat ini mengarah kepada paham liberal kapitalistik dalam bidang politik dan ekonomi.

"Ini perjalanan presiden-presiden selama ini, termasuk Presiden Jokowi. Ini sangat liberal kapitalistik, dan semakin ke sini liberal kapitalistiknya semakin nampak di bidang politik dan ekonomi," ujarnya kepada Kantor Berita RMOL, Kamis (6/6).

Kondisi seperti itu, lanjut Ristiyanto, sangat jauh dari harapan dan cita-cita Proklamasi Indonesia. Pasalnya, cita-cita luhur yang tertuang dalam UUD 1945 telah diganti dengan UUD yang bersifat liberal melalui proses amandemen yang dilakukan sebanyak 4 kali dalam kurun waktu 1999-2002.

"Ini makin menjauhkan (cita-cita) proklamasi kita, dan cita-cita para Pendiri Bangsa termasuk Bung Karno," tegasnya.

Amandemen UUD 1945, sambungnya, juga menghadirkan kontradiksi antara nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai sumber nilai berbangsa dan bernegara, dengan realita kehidupan masyarakat saat ini.

Oleh karena itu, Ristiyanto berpandangan para elite politik termasuk Presiden punya beban yang utama yaitu mengembalikan konstitusi negara kepada konstitusi yang belum diamandemen. Karena pada konstitusi asli itulah, cita-cita bangsa Indonesia yang sebenarnya berada.

"Sehingga arah perjuangan dan pembangunan rakyat Indonesia kembali sesuai dengan cita-cita Proklamasi atau cita-cita founding fathers," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya