Berita

Publika

Lebaran, Selasa Atau Rabu?

SENIN, 03 JUNI 2019 | 09:45 WIB | OLEH: JOKO INTARTO

INILAH salah satu pekerjaan rumah yang belum selesai bagi ummat Islam. Selalu butuh waktu untuk menentukan kapan tanggal 1 Ramadan. Kapan tanggal 1 syawal. Kapan tanggal 10 Dzulhijah. Tapi tidak untuk tanggal-tanggal lainnya.

Ilmu pengetahuan dan teknologi perbintangan sudah sangat maju. Sudah bisa memperhitungkan kapan jatuhnya bulan baru hingga puluhan bahkan ratusan tahun ke depan. Dengan metode hisab.

Anton Wahyudi dari Semarang, mengunggah status di laman Facebook-nya menjelang subuh tadi. Ia menulis: Kalau menggunakan perhitungan ini, Lebaran akan jatuh pada hari Selasa. Tak lupa, ia perlihatkan screen shoot dari aplikasi perhitungan bulan di handphone-nya.


Ada tiga foto yang ia tampilkan. Posisi bulan baru yang dilihat dari Semarang, Manokwari dan Makkah. Tiga-tiganya memperlihatkan posisi hilal yang sudah positif. Meski persentasenya masih sangat kecil. Posisi hilal sangat rendah. Sangat kecil kemungkinan untuk bisa dilihat.

Bila perhitungan dalam aplikasi itu yang digunakan, puasa Ramadan kali ini akan berlangsung 29 hari. Hasil perhitungan aplikasi itu sama dengan yang dilakukan PP Muhammadiyah. Tapi Muhammadiyah membulatkan hitungan hari puasa menjadi 30 hari. Karena posisi hilal yang masih terlalu rendah itu.

Akhir Mei yang lalu, Muhammadiyah memang merilis jadwal Idul Fitri akan dibulatkan menjadi 30 hari sehingga jatuh pada tanggal 5 Juni 2019. Pembulatan itu ditetapkan berdasarkan metode hisab haqiqi yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid.

Pemerintah sendiri belum menetapkan kapan salat Idul Fitri akan dilakukan. Sore nanti, Kementerian Agama akan memimpin sidang itsbat yang melibatkan semua organisasi massa Islam dan lembaga tinggi negara untuk menetapkan 1 Syawal. Sidang akan digelar setelah menerima laporan tim rukyatul hilal yang disebar di 34 provinsi.

Bisa saja sidang itsbat memutuskan Lebaran pada hari Selasa. Seperti hasil perhitungan aplikasi itu. Bisa juga Rabu. Seperti versi Muhammadiyah. Semua bergantung hasil rukyat sore nanti. Bila hilal bisa dilihat, berarti Selasa sudah Lebaran.

Lebaran berbeda hari rasanya sudah sangat biasa. Masyarakat pun tidak pernah mempersoalkan. Bahkan ada yang kreatif: mengamalkan dua metode itu sekaligus. Awal puasa ikut yang belakangan. Akhir puasa ikut yang duluan.

Selamat merayakan Idul Fitri. Ikut versi Selasa atau Rabu tidak masalah. Yang penting, maafkanlah saya lahir dan batin.

Penulis adalah praktisi media dan web-seminar (webinar). Pernah mengelola TV Muhammadiyah dan BazisMu.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya