Berita

Gedung Kejaksaan/Net

Politik

Inilah Calon Jaksa Agung Pengganti Prasetyo Pilihan Milenial Dan Netizen

JUMAT, 31 MEI 2019 | 13:58 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Aliansi Mahasiswa Peduli Hukum Indonesia (AMPHI) melakukan survei siapa calon Jaksa Agung yang diinginkan masyarakat untuk periode 2019-2024. Survei berbasis online ini  dilakukan dari 20 Mei hingga 30 Mei 2019. Survei berhasil mendapatkan 728 responden berdasarkan one vote one IP Address.

Karakteristik usia responden terbanyak berasal dari kalangan milenial. Yakni usia 18-24 sebanyak 58 responden, 25-34 sebanyak 301 responden, usia 45-54 tahun 207 responden dan 65 tahun keatas 15 responden. Sementara 22 responden tidak memilih pertanyaan usia.

Untuk jenis kelamin responden dalam survei terbanyak yakni Laki-laki dengan 581 responden dan Perempuan 128 responden, dan 19 responden tidak memilih.


Kemudian untuk pertanyaan pekerjaan responden saat ini, pegawai swasta menduduki peringkat pertama terbanyak yang mengikuti survey ini, yakni 214 responden, disusul Pelajar/Mahasiswa 142 responden, PNS 131 responden, Wirausaha 99 responden, Pegawai BUMN 18 responden, Pengangguran 41 responden, Advokat dan pekerjaan lainnnya 58 responden. Sementara 25 responden tidak menjawab pertanyaan ini.

Ketua AMPHI, Hans mengatakan, responden ditanya soal kepuasan terkait penegakan hukum dan kinerja Jaksa Agung HM. Prasetyo. 320 Responden menjawab tidak puas, 265 responden mengaku biasa saja alias tidak ada prestasi selama Prasetyo menjabat, 36 responden mengaku tidak tahu kinerja politisi Nasdem tersebut, 4 responden mengaku kurang puas dan hanya 79 responden mengaku puas.

Terkait calon Jaksa Agung yang paling cocok berasal dari mana, 409 responden menginginkan pakar hukum, 251 responden masih menginginkan dari internal kejaksaan, 39 responden ingin dari LSM-advokat-akademisi, dan hanya 6 responden masih menginginkan Jaksa Agung dari partai politik.

Lalu siapa calon Jaksa Agung periode 2019-2024 pilihan generasi milenial dan netizen. Di urutan pertama bercokol nama Mahfud MD (mantan Ketua MK) yang meraih suara 181 responden, disusul Halius Hosen (mantan Ketua Komisi Kejaksaan) dengan perolehan 114 suara responden, kemudian Prof Eddy OS Hiariej (gurubesar FH UGM) dengan torehan 101 suara responden, urutan keempat ada nama Chuck Suryosumpeno (mantan Kajati Maluku dan Kepala PPA) dengan 85 suara responden, Haris Azhar (Direktur Eksekutif Lokataru) 84 suara responden.

Sementara para Jaksa Agung Muda yang masih aktif bertugas, ternyata masih belum mendominasi perolehan suara dari responden. Semisal Jampidsus Adi Toegarisman yang hanya memperoleh 22 suara responden, Wakil Jaksa Agung Arminsyah 28 responden, Jamintel Jan Maringka 15 responden, Jampidum Noor Rochmad 15 responden. Posisi mereka masih kalah dengan Mantan Kepala PPATK M Yusuf yang meraih 45 suara responden.

"Sebagai masukan untuk Presiden Joko Widodo, pilihan responden tersebut membuktikan jika masyarakat masih belum mempercayai kinerja para JAM dan WAJA jika dicalonkan menjadi Jaksa Agung periode 2019-2024," ujar Hans dalam keterangannya.

Sebab dari nama yang mendapatkan jumlah suara terbanyak, sebanyak 301 responden beralasan nama-nama tersebut profesional dan tegas, kemudian 267 responden memilih karena kejujuran dan kompetensi yang dimiliki lima besar calon Jaksa Agung tersebut.

Sekjen AMPHI, Risno menambahkan, dari survei AMPHI dapat disimpulkan bahwa masyarakat belum puas dan bahkan tidak tahu apa kinerja Jaksa Agung Prasetyo yang notabene politisi Nasdem selama periode 2015-2019. Ratusan responden juga masih belum menginginkan kursi pucuk pimpinan Korps Adhyaksa dipegang para JAM dan WAJA yang masih menjabat saat ini.

"Karena para responden menginginkan Jaksa Agung yang profesional dan tegas serta memiliki kejujuran dan kompetensi di bidang hukum maupun seluk beluk penegakan hukum di kejaksaan. Semoga di periode kedua pemerintahan Jokowi bisa lebih bijak dan tak salah memilih Jaksa Agung periode 2019-2024," sebutnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya