Berita

Bendera Malaysia/Net

Dunia

Pertama Di Malaysia, Siswa SD Di Sarawak Belajar Matematika Dalam Bahasa Inggris

RABU, 29 MEI 2019 | 21:57 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sarawak akan menjadi negara bagian pertama di Malaysia yang mengajarkan Matematika dan Sains dalam bahasa Inggris untuk siswa sekolah dasar. Langkah itu akan mulai diterapkan pada Januari tahun depan.

Menteri Riset Pendidikan, Sains, dan Teknologi Negara Michael Manyin pada Rabu (29/5) mengatakan, Sarawak akan memperkenalkan program ini dengan tujuan agar anak-anak lebih kompetitif, dan percaya diri untuk berbicara dan mengekspresikan diri dalam bahasa Inggris.

"Kami tidak akan melakukan putar balik," tegasnya, seperti dimuat media Malaysia The Star.


Dia menegaskan bahwa negara baguannga tidak akan mundur dengan rencana itu meski ada kritik yang bermunculan.

Manyin lebih lanjut menjelaskan, sebanyak 1.265 sekolah dasar di Sarawak akan berpartisipasi dalam program ini. Sementara itu, sebanyak 2.657 guru akan dilatih pada tahun depan demi keberlangsungan program tersebut.

Namun, ada pengecualian bagi sekolah yang berbasis bahasa Mandarin. Sekolah semacam itu akan dibebaskan dari pengajaran dua mata pelajaran tersebut dalam bahasa Inggris.

"Kementerian menghormati keputusan mereka dan mereka memiliki hak untuk memilih," sambungnya.

Dimuat Channel News Asia, mengajar mata pelajaran dalam bahasa Inggris sebenarnya bukanlah kebijakan baru di Malaysia. Pada tahun 2003, pemerintah Malaysia menerapkan kebijakan Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematika dalam Bahasa Inggris (PPSMI) untuk meningkatkan penguasaan bahasa Inggris di kalangan siswa.

Namun kebijakan itu kemudian dihapus pada tahun 2009 setelah studi mendalam mengungkapkan bahwa kebijakan tidak efektif, dan kebijakan itu menyebabkan sekitar 500.000 siswa menjadi "korban" dari kebijakan itu setiap tahunnya dan menyebabkan mereka memiliki kemampuan bahasa Inggris yang buruk.

Pemerintah federal kemudian menjelaskan bahwa para siswa ini tidak dapat belajar matematika dan sains ketika mereka tidak mahir berbahasa Inggris.

Selanjutnya, Departemen Pendidikan Malaysia meluncurkan Program Dual Language (DLP) pada tahun 2016, yang memungkinkan sekolah dasar dan menengah yang dipilih untuk mengajar Sains dan Matematika dalam bahasa Inggris.

Sebanyak 1.303 sekolah secara nasional menawarkan DLP, yang sebenarnya tidak wajib, pada tahun lalu.

Namun, seperti PPSMI pendahulunya, DLP juga menarik reaksi keras karena mengikis nasionalisme dan penguasaan bahasa nasional.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya