Berita

Mesir/Net

Dunia

HRW Tuduh Pasukan Mesir Lakukan Kejahatan Perang Di Sinai

RABU, 29 MEI 2019 | 07:40 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pasukan keamanan Mesir dinilai telah melakukan pelanggaran yang luas terhadap warga sipil di Sinai utara, beberapa di antaranya bahkan merupakan kejahatan perang.

Begitu penilaian kelompok HAM Human Rights Watch (HRW) pada hari Selasa (28/5).

Dalam laporannya, HRW menilai bahwa pasukan darat dan udara Mesir tahun lalu melancarkan operasi besar di Sinai untuk menghancurkan gerilyawan di belakang gelombang serangan terhadap warga sipil dan pasukan keamanan.

Presiden Abdel Fattah al-Sisi memerintahkan operasi itu setelah orang-orang bersenjata membunuh ratusan jamaah di sebuah masjid Sinai beberapa bulan sebelumnya.

Laporan HRW menuduh pasukan keamanan melakukan penangkapan sewenang-wenang termasuk anak-anak, serta melakukan penyiksaan, pembunuhan di luar hukum, hukuman kolektif dan pengusiran paksa.

Seorang juru bicara militer Mesir membantah laporan itu, dan mengatakan bahwa laporan dibuat dengan berdasarkan pada sumber tidak berdokumen.

"Angkatan bersenjata mempertimbangkan kehidupan warga sipil saat melaksanakan operasi militer terhadap unsur-unsur teroris dengan melakukan serangan udara di luar pusat-pusat populasi," kata militer dalam sebuah pernyataan.

Dalam laporan setebal 134 halaman itu, HRW yang berbasis di New York mengatakan telah meneliti data dari tahun 2016-2018. Data dikumpulkan dengan berdasarkan wawancara dengan 54 penduduk Sinai Utara dan mantan pejabat pemerintah dan militer, serta pernyataan resmi.

HRW juga mendokumentasikan sekitar 50 penangkapan sewenang-wenang terhadap penduduk, termasuk 39 kasus di mana tahanan ditahan tanpa komunikasi di lokasi yang dirahasiakan.

Beberapa tahanan kemudian meninggal dalam tahanan karena perlakuan buruk dan kurangnya perawatan medis.

Laporan itu juga mendokumentasikan 14 kasus pembunuhan di luar proses hukum terhadap tahanan, dengan menggunakan metode yang cocok dengan kasus serupa yang dilaporkan dalam investigasi Reuters yang diterbitkan pada bulan April lalu.

Namun dikabarkan Reuters, belum ada tanggaoan resmi pemerintah Mesir atas laporan itu.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya