Berita

Massa bentangkan bendera raksasa/ di Sarinah SquareRMOL

Publika

Massa At Sarinah Square

RABU, 22 MEI 2019 | 22:56 WIB | OLEH: SYAHGANDA NAINGGOLAN

SERATUS ribu massa malam ini coba membubarkan diri. Fadli Zon datang dengan jaket militer, bersama Hamid Algadri dan Neno Warisman mengajak massa bubar.

Sebelumnya selepas Maghrib Jumhur Hidayat, Korlap Aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat, sudah menyatakan bubar, namun setengah massa bertahan. Bahkan, sekarangpun sekitar 20.000 massa masih coba bertahan saat malam ini.

Massa dalam teori gerakan adalah inti. Massa ini adalah pembimbing revolusi. Dalam teori revolusi, massa yang besar turun ke jalan merupakan pencerminan Collective Identity dan Collective Interest. Sedangkan Collective Identity adalah inti sebuah revolusi, sedangkan collective interest menggambarkan arah kolektivitas tersebut.

Dalam teori revolusi, pertentangan di dalam masyarakat yang berdialektika merupakan sumber utama pecahnya revolusi, bukan faktor aktor. Meskipun aktor mempunyai peran penting. Revolusi Bolshevik misalnya, rakyat melakukan revolusi, sementara Vladimir Lenin masih di Zurich, Swiss. Lenin lagi termenung di kamarnya di loteng, tiba-tiba seorang pemuda Polandia datang mengabarkan sudah terjadi revolusi di Rusia.

Begitu juga ketika Revolusi Iran terjadi tahun 1978, Ayatullah Khomeini, the Leader, baru pulang ke Taheran dari Prancis tahun 1979. Jadi revolusi akan terjadi jika pertentangan di masyarakat meledak.

Massa bergerak saat ini merupakan sebuah keniscayan atas bimbingan Collective Identity dan Collective Interest mereka, atau sering juga disebut ideology. Dalam teori sejarah di masyarakat, situasi seperti ini memang bisa menunggu ledakan, apakah dipercepat dengan semakin memanaskan situasi atau secara alamiah.

Jika kematian dan luka-luka massa kemarin merupakan kekerasan aparat terhadap demonstran, maka itu yang disebut pemanasan situasi. Jika penanganan sutuasi menempuh jalan diplomasi dan sharing of power, maka pertentangan di masyarakat dapat diperkecil. (Yang terakhir ini sering ditempuh founding fathers dalam kurun waktu 1945-1959).

Kita, Bangsa Indonesia, sudah menyaksikan seratus ribu massa rakyat bergerak di Sarinah Square (perapatan Jalan KH Wahid Hasyim dan Jalan MH Thamrin), dengan sebagiannya laskar-laskar militan yang memang siap bentrokan.

Tinggal melihat Wiranto, yang paling tahu konsep yang saya bicarakan ini, segera memikirkan langkah-langkah rezim Jokowi secara benar. Agar tidak banyak nyawa yang melayang.

Penulis adalah Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle (SMC).

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Jangan Ada Negara Dalam Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:27

Ketua DPRA Tuding SK Plt Sekda Permainan Wagub dan Bendahara Gerindra Aceh

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:01

Tumbang di Kandang, Arsenal Gagal Dekati Liverpool

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:43

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

Iwakum: Pelaku Doxing terhadap Wartawan Bisa Dijerat Pidana

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:59

Langkah Bupati Brebes Ikut Retret ke Magelang Tuai Apresiasi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:54

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:42

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:21

Wartawan Jaksel Pererat Solidaritas Lewat Olahraga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:58

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:34

Selengkapnya