Berita

Massa aksi di depan Bawaslu/RMOL

Politik

Bawaslu: Terlalu Riskan Temui Massa Aksi

SELASA, 21 MEI 2019 | 22:36 WIB | LAPORAN:

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mempersilahkan massa aksi untuk berunjukrasa di kantornya, termasuk terkait dengan ketidakpuasan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, Bawaslu mengimbau massa tidak anarkis dan mengikuti aturan yang ada.

Demikian yang disampaikan Anggota Bawaslu Rahmat Bagja saat melihat para massa yang berunjuk unjuk rasa di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (21/5).

"Hak kebebasan berekspresi, berpendapat, berkumpul, berserikat, itu dijamin oleh Undang-Undang (UU), jadi hal-hal tersebut merupakan hak asasi, dengan catatan tidak ada pengrusakan," ungkapnya


Dengan ini Bagja berharap agar para massa menjalankan aksi demonstrasi dengan aman dan damai.  

"Kami harapkan masyarakat yang demo mematuhi peraturan perudnang- undangan yang ada, dan kami yakin masyarakat yang demo adalah org-orang baik, warga negara yang mematuhi peraturan perundng-undangan," tutur pria yang akrab disapa Bagja ini.

Jika terindikasi adanya massa aksi yang melakukan kekerasan, sepenuhnya Bawaslu akan menyerahkan kepada aparat kepolisian.

"Kami serahkan semua kepada aparat keamanan untuk masalah penaganan demo, tapi untuk masalah penanganan pelanggaran, kami persilahkan jika ada yg ingin dilaporkan," paparnya.

Hingga kini, mereka yang berunjuk rasa masih penuhi ruas Jalan MH Thamrin, atau sekitaran kantor Bawaslu, namun pihaknya menyatakan masih belum dapat menemui para massa.

"Terlalu riskan, kenapa, karena pasti kita akan ditanya masalah-masalah yang kita tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan kan, khususnya dengan begitu banyaknya massa," tandasnya.

Sebelumnya, sejak pukul 13.00 WIB siang tadi para massa dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) berunjuk rasa dengan membawa mobil komando, puluhan pamflet dan juga spanduk dengan bertuliskan Rakyat Bersatu Lawan Pemilu Curang. Mereka berunjuk rasa yang dominan menggunakan pakaian serba putih.

Selain itu, ada juga sekolompok massa aksi lain yang mendukung kinerja Bawaslu dan KPU terdiri dari Generasi Anak Bangsa.

"Mari kita bersatu padu kembali sebagai anak bangsa. Kita tidak bisa kembali ke tanggal 17 April 2019, sudah lewatkan serta putuskan oleh pemilik hak suara. Dan tunggu keputusan pihak lembaga negara yang mengeluarkan informasi siapakah pemimpin NKRI ini," tulis dalam rilis Generasi Anak Bangsa yang disebar.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya