Berita

Kim Jong Un/Net

Dunia

Kemlu Korut: Kaum Imperialis Harus Hentikan Double Standard Dan Intervensi Terhadap Kedaulatan Negara Lain

SELASA, 21 MEI 2019 | 20:56 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Keadilan adalah cita-cita umum umat manusia. Merupakan aspirasi dan keinginan bersama semua negara dan bangsa untuk mencapai kemakmuran di dunia yang bebas dan damai di mana keadilan internasional yang sejati ada.

Namun di arena internasional saat ini, prinsip-prinsip fundamental yang diakui secara global yang mengatur hubungan internasional secara terang-terangan dilanggar kaum imperialis yang membenarkan agresi dan perang. Upaya kaum imperialis untuk melanggar kedaulatan negara lain tumbuh lebih nyata daripada sebelumnya.

Demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) atau Korea Utara yang diterima redaksi dari Kedubes RRDK di Jakarta beberapa saat lalu, Selasa (21/5).


“Kenyataan yang tengah terjadi saat ini mendesak kaum progresif dunia untuk melakukan perjuangan aktif demi mewujudkan keadilan internasional, terlepas dari perbedaan mereka dalam hal keyakinan politik dan agama serta tingkat perkembangan ekonomi dan budaya,” tulis keterangan itu.

Disebutkan bahwa dalam Kongres ke-7 Partai Pekerja Korea, Ketua Komisi Urusan Negara RRDK, Kamerad Kim Jong Un, menggarisbawahi perlunya memperjuangkan keadilan internasional yang asli sambil mengartikulasikan kebijakan luar negeri yang independen.

Sementara saat ini, lanjut pernyataan itu, tengah terjadi kontradiksi yang sangat serius di dunia internasional. Negeri-negeri progresif sedang berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan mereka dari kekuatan imperialis yang reaksioner yang melakukan agresi dan  mengobarkan peperangan.

Kementerian Luar Negeri mengutip perjuangan rakyat Suriah dan Venezuela dalam menghadapi upaya imperialis menguasai negeri mereka dengan berbagai dalih.

“Karena agresi dan interfensi imperialis dan kekuatan yang dominan, kedaulatan negara-negara dan bangsa-bangsa diganggu dan perang terjadi di sejumlah negara,” tulis Kementerian Luar Negeri Korut lagi.

Ditambahkan, negara-negara yang patuh pada keinginan kaum imperialis disebut sebagai negara yang baik dan patuh. Sementara negara yang membela kepentingan nasional dan melawan imperialisme dicap sebagai “setan”, “negeri gangster”, “kediktatoran”, dan “pendukung terorisme,”.  

Kementerian Luar Negeri Korea Utara meminta agar kaum imperialis menghentikan politik double standar mereka. Serta sekali lagi menekankan bahwa setiap bangsa dan negara memiliki hak untuk hidup secara damai dan mendapatkan keadilan.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Utara ini kelihatannya juga memiliki kaitan dengan peningkatan suhu ketegangan di kawasan menyusul sejumlah kejadian yang menimpa mereka termasuk penangkapan kapal pengangkut batubara negara itu beberapa waktu lalu.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya