Berita

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun/RMOL

Dunia

Dubes Palestina: Dunia Seolah Terdiam Atas Kezaliman Israel Dan AS

JUMAT, 17 MEI 2019 | 17:28 WIB | LAPORAN:

Tanggal 15 Mei setiap tahun diperingati bangsa Palestina sebagai Hari Nakbah atau Hari Kehancuran untuk menandai kekalahan Palestina dalam perang melawan Israel yang berlangsung dari bulan Desember 1947 hingga Januari 1949.

Tanggal 15 Mei 1948 dijadikan penanda kekalahan itu karena sehari sebelumnya, 14 Mei 1948, Israel berhasil mengumumkan kemerdekaan mereka atas sebagian wilayah Palestina yang dimandatkan kepada Inggris dari tahun 1920.

Diperkirakan tak kurang dari 700 ribu orang Palestina melarikan diri meninggalkan tanah kelahiran dan negeri mereka sepanjang perang yang berkecamuk selama dua tahun itu.

“Yang zalim adalah pihak Israel dan yang tertindas adalah Palestina. Sudah 71 tahun kami tertindas. Amerika Serikat pun selalu menekan kami dengan cara berdiri bersama Israel,” ujar Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, dalam pringatan Hari Nakbah di Kedutaan Besar Palestina  di Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5).

Apa yang dilakukan Israel dan didukung Amerika Serikat merupakan pelanggaran internasional yang tidak dapat diterima. Sayangnya, sambung dia, dunia seolah terdiam.

“AS tidak pernah mendukung kami. Mereka mendukung Israel dalam penjajahan ini. Ini sebuah pelanggaran internasional yang tidak bisa kami terima. Bahkan seolah-olah dunia ini hanya terdiam tidak bisa melakukan apapun,” kata dia lagi.

Dubes Al-Shun  menegaskan bahwa Palestina akan tetap kuat dalam upaya merebut kemerdekaan dari tangan Israel.

“Susah dan sulit serta payah kami menghadapi kejadian demia kejadian ini. Ditambah lagi AS tidak mendukung kami. Bahkan mereka terus menginjak-nginjak kami. Selama 71 tahun kami hidup seperti ini, selalu terjajah, terpecah hingga (mengungsi) ke seluruh dunia,” jelasnya.

“Kami terus berusaha untuk bangkit, untuk mendapatkan hak-hak kami,” tandas Al-Shun.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya