Berita

Dahlan Iskan/Net

Dahlan Iskan

Menang Asal

KAMIS, 16 MEI 2019 | 03:30 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

DASAR pedagang. Presiden Donald Trump memang menyakitkan hati rakyat Tiongkok. Tapi masih bisa juga dikomersialkan. Oleh pedagang Tiongkok.

Barang-barang bergambar Trump banyak juga digemari. Wajah Trump yang khas itu. Mimik yang sinis itu. Rambut kuningnya itu. Alis matanya itu.

Kemarin koran terbesar di Hongkong, South China Morning Post, menampilkan foto unik. Seorang pejabat tinggi di negara bagian Louisiana menyingsingkan bagian bawah celananya. Di depan Trump. Yang lagi berkunjung ke negara bagian itu.


"Nih, lihat!“ mungkin begitu kata pejabat daerah tersebut. Sambil menunjukkan kaus kakinya kepada presidennya.

Kaus kaki itu bergambar Trump.

Dilaporkanlah dengan bangga: kaus kaki itu 100 persen made in America. Dibuat di California.

Koran itu lantas menceritakan hasil browsing wartawannya. Sang wartawan menemukan kaus kaki yang terlihat amat sama. Bisa dibeli di Alibaba.com. Dengan harga 1,8 dolar Hongkong. Atau sekitar Rp 30.000 sepasang.

Itu bikinan Yiwu. Satu kabupaten di propinsi Zhejiang. Arah selatan kota Hangzhou.

Diberitakan, pabrik di Yiwu itu memang ekspor kaus kaki bergambar Trump ke Amerika. Importirnya banyak perusahaan di Amerika. Ada juga yang dari California.

Kini Trump sudah siap-siap kampanye untuk masa jabatan kedua. Berarti perlu banyak atribut kampanye bikinan Tiongkok: bendera Amerika, topi Make America Great Again, kaus.... dan apa saja yang bergambar Trump. Berarti ia harus membayar tarif impor lebih tinggi untuk kampanyenya nanti.

Itu pun kalau ekonomi Amerika tetap baik. Seperti yang ia banggakan dua tahun terakhir ini.

Bagaimana kalau ternyata  harga-harga naik, inflasi tinggi, pasar modal merosot? Trump sudah menyiapkan kambing hitam: Bank Central Amerika. The Fed.

"Kalau saja The Fed bisa seperti bank sentral Tiongkok perang ini langsung selesai. Kita pemenangnya," ujar Trump kemarin. Seperti dikutip Bloomberg.

Trump memang terus mengancam The Fed. Lewat twitter-twitternya. Agar The Fed mau menurunkan suku bunga. Untuk mengkompensasi kenaikan harga-harga barang impor. Yang bea masuknya ia naikkan pekan lalu. Untuk hampir semua barang. Termasuk kaus kaki.

Tapi, di Amerika, The Fed sangat independen. Presiden pun tidak boleh ikut campur. Justru sikap Trump seperti itu ditertawakan!

Para ahli memang sepakat: Bank sentral Tiongkok akan dimainkan dalam perang dagang ini. Dengan cara melonggarkan kredit, menurunkan suku bunga dan melemahkan nilai Yuan. Yang bisa mengkompensasi kenaikan biaya ekspor ke Amerika itu.

Itulah.

Perang dagang ini akan panjang. Bisa sampai ke perang mata uang.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya