Berita

Foto: Net

Hukum

Migrant Care: Kematian Dwi Kurnia Pratiwi Harus Diusut!

RABU, 15 MEI 2019 | 20:42 WIB | LAPORAN:

Migrant Care meminta pemerintah untuk mengusut tuntas kematian Dwi Kurnia Pratiwi (32), pekerja migran perempuan asal Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat yang meninggal dunia pasca pulang dari Singapura.

Koordinator Bantuan Hukum Migrant Care, Nurharsono menceritakan, selang bekerja empat bulan lamanya, Dwi dalam kondisi sakit dipulangkan dari Singapura ke Jakarta.

Tiba di Jakarta, Dwi dijemput dan langsung ditempatkan di penampungan PT Duta Putra Banten Mandiri, perusahaan yang memberangkatkannya ke luar negeri. Saat dipertemukan dengan pihak keluarga, Dwi tampak demam. Sekujur tubuhnya penuh luka lebam serta memar.

"Selain luka fisik, Dwi juga mengalami depresi hingga minta kepada keluarganya untuk dibawa ke Rumah Sakit Jiwa, pihak keluarga terus mendesak agar PT Duta Putra Banten Mandiri dapat bertanggung jawab atas kondisi Dwi yang semakin memburuk," ujar Nurharsono melalui keterangan tertulis yang diterima, Rabu (15/5)

Hingga berselang tujuh hari di penampungan, pada Minggu (12/5) lalu, Dwi dibawa ke Rumah Sakit Hermina Daan Mogot, Jakarta Barat.

"Saat tim Bantuan Hukum Migrant CARE menjenguk, kondisi Dwi sudah kritis dengan terpasang alat bantu pernapasan dan perekam detak jantung. Berdasarkan diagnosa dokter, Dwi mengalami gangguan fungsi paru-paru. Sayangnya, nyawa Dwi Kurnia Pratiwi tidak dapat terselamatkan, pada Selasa, 14 Mei 2019 malam hari, Dwi menghebuskan nafas terakhirnya," tuturnya.

Jenazah Dwi kini sudah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Potu, Kecamatan Dompu, Nusa Tenggara Barat. Ia diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada hari ini (Rabu, 15/5) pukul 17.35 WIB.

"Atas kematian Dwi Kurnia Pratiwi, Migrant CARE mengucapkan belasungkawa yang mendalam dan mendesak pemerintah, khususnya kepada Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)," tegasnya.

Kepergian Dwi pun menyisakan duka mendalam. Migrant Care menekankan agar para otoritas penegak hukum dapat membela hak-hak Dwi Kurnia Pratiwi dan keluarganya.

"Melakukan investigasi terhadap pihak-pihak yang memproses pemberangkatan sampai pemulangan Dwi Kurnia Pratiwi untuk mengungkap dugaan adanya kekerasan dan pembiaran yang menyebabkan terganggunya kondisi fisik maupun psikis Dwi Kurnia Pratiwi hingga meninggal dunia," terangnya.

"Memberikan sanksi hukum yang tegas kepada pihak-pihak yang terlibat apabila ditemukan melanggar aturan perundang-undangan yang berlaku," lanjutnya.

Nurharsono menilai, kematian Dwi Kurnia Pratiwi juga membuktikan kerentanan pekerja migran terhadap rantai persoalan migrasi belum terurai.

"Nama Dwi Kurnia Pratiwi juga memperpanjang deretan pekerja migran Indonesia yang menjadi korban dari tata kelola migrasi yang menjauhkan akses perlindungan dan keadilan," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya