Berita

Dr. Hadiki Habib, Dr. Jose Rizal Jurnalis, dan Dr. Arif Rahman/RMOL

Politik

MER-C Ancam Gugat KPU Dan Pemerintah Ke Mahkamah Internasional

RABU, 15 MEI 2019 | 16:29 WIB | LAPORAN:

Medical Emergency Rescue Committe MER-C siap menggugat pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke organisasi internasional United National Human Right Council (UNHRC) serta International Court of Justice (ICC) jika kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) masih diabaikan.

Hal ini ditegaskan pendiri sekaligus Pembina MER-C Dr Jose Rizal Jurnalis dalam konferensi pers bersama Ketua Divisi Kerelawanan MER-C, Dr. Hadiki Habib dan Presidium MER-C Dr Arif Rahman.

"MER-C menilai pemerintah dan KPU sebagai penyelenggara Pemilu tahun ini telah abai kemanusiaan, melakukan pembiaran dan tidak melakukan upaya serius yang signifikan dalam menangani kasus ini," ujar Jose di kantor MER-C, Matraman, Jakarta Pusat, Rabu (15/5).
 
Jose menekankan, dalam mencari penyebab kematian ratusan petugas KPPS dalam Pemilu 2019 tidak bisa disimpulkan grasa-grusu.

"Bahwa teori boleh saja itu kita jadikan hipotesa atau premis tetap pembuktiannya adalah Cause of death (COD)," ucapnya.

Ia menduga kemungkinan penyakit jantung menjadi salah satu penyebab yang underated crisis. Akan tetapi, bukan bersifat kominikal seperti disampaikan Kementerian Kesehatan.

"Hipotesa kita menkes harus mencari dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi yaitu autopsi, tidak bisa hanya autopsi verbal, autopsi verbal didesain untuk mencari hal-hal yang dikira wajar tidak masuk kepersoalan-persoalan misalnya keracunan atau apalah itu tidak dikembangkan untuk itu," tegasnya.

Langkah MER-C menggugat ke tingkat internasional diharapkan bisa membuat KPU dan pemerintah segera bergerak lebih serius, dengan merekomendasikan penghentian sementara penghitungan suara.

"Ya semoga KPU serius bahwa hasilnya dari perjuangan ini. Kalau KPU misalnya dihentikan penghitungan suara KPU keluarkan statement 'kami serius', kita nggak jadi ajukan, berarti tujuan kita tercapai untuk menghadapi ini supaya pemilu yang akan datang tidak jatuh korban yang lebih banyak," paparnya.

Namun jika sebaliknya, KPU tetap bergeming maka langkah gugatan akan diteruskan.

"Jika KPU masih ngeyel kita akan terusin, kita tidak takut soal beginian, nyawa manusia loh," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya