Berita

Paslon 02 Prabowo-Sandi/Istimewa

Politik

Sandi Singgung Tim 'Tik Tok' Bentukan Wiranto Di Simposium Kecurangan Pemilu

RABU, 15 MEI 2019 | 01:10 WIB | LAPORAN:

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyinggung langkah pemerintah, dalam hal ini Menko Polhukam Wiranto yang membentuk tim asistensi hukum yang dikhawatirkan justru akan membatasi kebebasan berpendapat di Tanah Air.

Menurut Pasangan Capres Prabowo Subianto itu, pembentukan tim asistensi merupakan bagian dari upaya pihak tertentu untuk menggembosi pendukung Paslon 02.

"Sepanjang kampanye dan pemungutan suara, banyak kejanggalan dan ketidakadilan yang terjadi," ujarnya saat menyampaikan sambutan dalam Simposium Untuk Mengungkap Kecurangan-Kecurangan Pemilu 2019 di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (15/5).


Sandi mencatat sejumlah permasalahan tersebut, seperti adanya Daftar Pemilih Tetap (DPT) invalid, pengusiran dan intimidasi terhadap pendukung 02, kotak suara dari kardus, hingga perizinan kampanye yang dipersulit.

Parahnya lagi, Sandi juga menyinggung adanya upaya untuk menggembosi perolehan suara pihaknya melalui tindakan represif dan kriminalisasi, serta pembentukan Tim Asistensi, atau yang disebutnya dengan 'Tim Tik Tok'.

"Ada upaya penggembosan suara 02 dengan kriminalisasi ulama, penangkapan cerdik pandai, bahkan dibentuknya Tim Asistensi atau Tik Tok yang dilakukan Menkopolhukam," sebutnya.

Tak hanya itu, Eks Wagub DKI Jakarta tersebut juga menyoroti kesalahan input data dalam potal Sistem Informasi Perhitungan (Situng) yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun begitu, Sandi juga meyakini kecurangan-kecurangan yang dilakukan justru akan merugikan pemerintahan itu sendiri.

"Legitimasi pemerintah yang diperoleh melalui kecurangan pasti akan menyisakan masalah, makanya kita harus jaga kedaulatan rakyat, lawan kecurangan sampai titik darah penghabisan," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya