Berita

Diskusi di Cirendeu Raya/RMOL

Politik

Presiden OIC Youth Indonesia Miris Indonesia Jadi Objek Pasar

SABTU, 11 MEI 2019 | 21:50 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Indonesia yang menempati urutan pertama populasi penduduk muslim dunia seharusnya bisa menjadi pengendali pasar dunia. Bukan justru menjadi objek pasar.

Begitu kata Presiden Organisation of Islamic Coorperation (OIC) Youth Indonesia Syafii Effendi, dalam acara diskusi publik bertajuk ‘Perspektif Diplomasi Bebas Aktif RI dan Peran Pemuda RI di Pentas Global dalam Pencapaian SDGs dan OIC Youth Strategy’ di Ben's Haus Bistro, Cirendeu Raya, Tangerang Selatan, Sabtu (11/5).

Dia mengaku miris karena banyak invasi asing yang menjadi raja di Indonesia. Unicorn-unicorn yang sering dibanggakan oleh Presiden Joko Widodo bahkan tidak lepas dari invasi asing di tanah air.


"Kasihan negara kita temen-temen, penduduk muslim terbesar dunia. Tapi jadi pasar terus. Orang asing masuk invasi terus, anda liat Traveloka, Gojek, Tokopedia, anda kira itu punya Indonesia? No investor China masuk ke situ dan kita diam gigit jari jadi pasar," kata Syafii.

Atas alasan itu, Syafii bertekad untuk menggeser posisi ini. Dia ingin tidak lagi menjadi objek, tapi akan menjadi pemain yang mengendalikan pasar.

Dia juga memastikan bahwa di bawah kepemimpinannya, OIC Youth Indonesia akan tampil sebagai pemain utama di kancah internasional. Dia mengaku sudah mengantongi jurus jitu untuk mewujudkan hal tersebut.

"Anak muda Indonesia ke depan harus punya tiga karakter, pertama berpikir kritis, kedua bicara pakai data dan ketiga memberi solusi. Insyaallah kita bisa menjadi pemimpin dunia," demikian Syafii.

Turut hadir dalam acara tersebut, Co-Chairman Indonesia Youth Diplomacy Wafa Taftazani, Perwakilan RI Girls 20 Forum 2017 Nariswari Khairanisa Nurjaman, dan pengamat geopolitik yang juga Direktur Eksekutif Global Future Institute, Hendrajit.

OIC Youth Indonesia sendiri merupakan organisasi kepemudaan islam internasional OKI (Organisasi Kerjasama Islam) berpusat di Istanbul, Turki dengan keanggotaan 57 negara Islam di seluruh dunia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya