Berita

Melchias Marcus Mekeng/RMO

Hukum

Diperiksa Untuk Sofyan Basir, Mekeng Ngaku Hanya Ditanya Soal Terminasi Batu Bara

RABU, 08 MEI 2019 | 17:36 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

. Anggota Komisi XI DPR Fraksi Golkar Melchias Marcus Mekeng baru saja menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait dugaan suap proyek PLTU Riau-1 untuk tersangka Dirut PLN Sofyan Basir (SFB).

Usai diperiksa KPK, Mekeng mengaku tidak ditanyakan soal PLTU MT Riau-1 tetapi dia ditanya penyidik KPK terkait terminasi batu bara.

"Bukan soal PLTU, tapi soal terminasi batu bara. Iya itu saja enggak banyak (pertanyaan)," kata Mekeng kepada wartawan di Gedung KPK, Kuningan Jakarta, Rabu (8/5).


Saat ditanya apakah dia mengetahui dugaan suap antara pemilik PT Borneo Lumbung Energi, Samin Tan dan eks Anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi Golkar Eni Maulani Saragih, Mekeng mengaku tidak tahu.

"Enggak tahu kalau itu, kan suap urusan mereka berdua. Kami tahunya setelah terjadi. Enggak pernah (terima suap) mana ada orang suap menyuap terus ngomongin," kata Mekeng.

Dalam perkara suap ini, KPK telah menetapkan sedikitnya lima orang tersangka yakni eks Anggota Komisi VII DPR RI Eni Saragih, penusaha Johannes Budisutrisno Kotjo, mantan Mensos Idrus Marham, pengusaha Samin Tan, dan terakhir Dirut PLN Sofyan Basir.

Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat telah menjatuhkan vonis hukuman 6 tahun penjara terhadap Eni Saragih, pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited, Johannes Budisutrisno Kotjo 2 tahun 8 bulan penjara, dan Idrus Marham divonis 3 tahun penjara. Teranyar Sofyan Basir ditetapkan sebagai tersangka.

Akibat ulahnya, Sofyan Basir disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau b atau pasal 11 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP atau pasal 56 ayat 2 KUHP Jo pasal 64 ayat 1.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya