Berita

Pupus Dewei (tengah)/RMOL

Politik

Solidaritas Perempuan Aksi Respresif Polisi Saat May Day Bandung

KAMIS, 02 MEI 2019 | 18:26 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Peringatan Hari Buruh Internasional di Bandung, Jawa Barat, kemarin (Rabu, 1/5) berakhir ricuh.

Dalam kericuhan ini, ratusan anggota kelompok yang menamakan diri Anarcho Syndicalism diamankan pihak Polrestabes Bandung.

Penangkapan belasan perempuan di antaranya mendapat kecaman dari lembaga swadaya masyarakat Solidaritas Perempuan.

"18 perempuan itu kejadiannya yang di Bandung. Informasi yang kita dapat, ketika penangkapan itu mereka dipukuli," ucap Ketua Solidaritas Perempuan, Pupus Dewi kepada Kantor Berita Politik RMOL di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/5).

Namun ia belum bisa memastikan belasan perempuan yang ditangkap itu bagian dari kelompok Anarcho Syndicalism atau bukan.

"Kami masih terus berkoordinasi dengan LBH Bandung. Kita masih mencari tau apakah mereka itu bagian teman-teman Anarcho apa tidak," jelasnya.

Menurut dia, keikutsertaan kelompok Anarcho Syndicalism dalam peringatan May Day tidak menyalahi aturan.

"Kalau misalkan dia (kelompok Anarcho) hadir pada aksi tersebut memang  untuk mendukung kawan-kawan buruh artinya mereka punya hak untuk mendukung," jelasnya.

Ratusan anggota Anarcho Syndicalism saat aksi May Day di Bandung, ditangkap karena dianggap membuat keonaran serta merusak fasilitas umum.

Pupus menekankan, meskipun belasan perempuan yang ditangkap itu bagian dari kelompok Anarcho, tetap tidak dibenarkan dengan cara kekerasan.

"Aparat dengan dalih apapun atau tindakan-tindakan kekerasan, pemukulan saat penangkapan. Perlu dilihat, buktinya apa kalau mereka melakukan perusakan atau apa, kita tidak membenarkan tindakan represif seperti itu," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya