Berita

Prof. Syaiful Bakhridi/Humas BNPT

Pertahanan

Hardiknas, Momentum Penguatan Karakter Generasi Milenial Lawan Intoleransi

SELASA, 30 APRIL 2019 | 17:50 WIB | LAPORAN:

Perubahan zaman melalui arus deras teknologi dan informasi telah menggoncang tata nilai dan moral generasi muda (milenial).

Ironisnya, kemajuan teknologi dan informasi tidak hanya berdampak positif, tetapi memiliki dampak negatif yang luar biasa, terutama menyangkut sikap intoleransi dan radikalisme yang dapat mengarah pada terorisme.

Karena itu, generasi milenial harus terus diberikan pendidikan karakter untuk membentengi diri dari serangan hal-hal negatif di atas.

"Dalam mencapai negara sejahtera, damai, adil, dan makmur sebagaimana diamanatkan konstitusi maka generasi milenial harus terus diberikan pengajaran tentang pendidikan karakter, baik wawasan kebangsaan maupun ideologi Pancasila," ujar pakar hukum Prof. Syaiful Bakhridi Jakarta, Selasa (30/4).

Menurutnya, saat ini generasi muda senang melihat perubahan. Karena itu, perubahan yang cenderung negatif harus dieliminir. Sementara, perubahan yang positif harus digalakkan.

Dengan penguatan karakter, otomatis proses eliminasi pengaruh negatif ini akan berjalan baik sehingga generasi milenial bisa menilai mana yang harus diikuti dan mana yang harus dihindari.

Ia sepakat Hari Pendidikan Nasional (Hardikans), Kamis (2/5) nanti, harus dijadikan momentum untuk menggelorakan penguatan karakter bangsa melalui pendidikan formal maupun non formal. Apalagi saat ini, bangsa Indonesia tengah menghadapi ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Karena itu, Syaiful menilai harus terus dilakukan inovasi dalam membangun generasi muda agar menjadi garda terdepan dalam membangun dan melindungi NKRI.

Ia mengapresiasi dengan langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan program duta damai dunia maya. Menurutnya, program itu sangat tepat untuk mencetak generasi muda sebagai duta perdamaian untuk melawan propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya.

“Duta damai dunia maya menjawab sebuah tantangan terkait radikalisasi di dunia maya. Utamanya inovasi dan kreativitas melalui media siber sekaligus tonggak dalam perubahan menuju peradaban industri maupun pendidikan," paparnya.

Bahkan tidak hanya di Indonesia, lanjut Syaiful, BNPT telah melebarkan inovasinya dengan membentuk duta damai dunia maya Asia Tenggara.

Menurutnya, model duta damai dunia maya ini sangat tepat karena anak muda memiliki kreativitas untuk membantu program-program pencegahan dengan bisa langsung merespon apa yang terjadi di masyarakat dunia.

"Ini sangat efektif, apalagi dilakukan anak-anak muda atau generasi milenial maka kemudian embrio atau basic terorisme bisa keluar dari akarnya, lalu membangun bersama-sama beradaban yang lebih damai," tutur rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta ini.

Syaiful menilai, salah satu efek negatif dari media sosial adalah masifnya kelompok radikal memanfaatkan untuk melakukan propanganda. Dan itu target penyebaran paham dan rekrutmen itu adalah generasi milenial.

Dengan demikian, lanjut Syaiful, penguatan karakter milenial harus terus dilakukan di berbagai lini mulai dari keluarga, lingkungan, sekolah, maupun tempat umum.

"Intinya kalau pikiran dan jiwa anak muda dikuasai hawa damai, hawa NKRI, maka aspek negatif berupa intoleransi, radikalisme, dan terorisme, akan hilang,” tukasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya