Berita

Nasaruddin Umar/Net

Trend Islam Di AS (15)

Dampak Kebijakan Obama

SABTU, 27 APRIL 2019 | 10:06 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

SEPERTI halnya Presi­den Thomas Jefferson, Presiden Obama juga me­wariskan sebuah paradig­ma baru dalam hubungan antar umat beragama di AS. Tanpa mengabaikan Presiden dan tokoh-tokoh AS lainnya, kedua Presi­den ini secara nyata mela­hirkan kebijakan yang berdampak positif dan sangat nyata di dalam masyarakat. Siapapun yang melihat kejadian dan per­istiwa 11/9, pengeboman tempat-tempat strategis dan menyebabkan ribuan orang tak berdosa korban akibat ulah teroris, pasti sulit membayangkan hubungan baik antara Islam dan umat Islam dengan AS dan para warganya, sulit pulih dalam waktu sing­kat. Bahkan dibayangkan sebagian orang membayangkan memerlukan paling cepat satu generasi. Namun yang terjadi, peris­tiwa itu ternyata membawa hikmah lain di luar dugaan. Kebijakan Presiden Obama, tentu tak terpisahkan kebijakan lain yang juga diambil seoleh Presiden sebelumnya, membuat warga AS dan komunitas muslim, khususnya di AS, melewati peristiwa tragis itu dengan cepat. Tentu saja bukan melupa­kan peristiwa itu tetapi mengambil pelajaran berharga dari peristiwa itu sebagai sebuah lesson learning untuk semua pihak.

Komunitas muslim tidak terlalu lama merasa takut dan cemas akan adanya den­dam atau kemarahan masif dari kelompok mayoritas, karena para pelaku pengebo­man itu adalah warga muslim dan memper­atasnakana Islam. Keluhuran budi pekerti kemanusiaan semua pihak di AS perlu dia­cungkan jempol. Mereka seperti tidak me­nyisa kan sedkit pun dendam kepada sia­papun. Bisa dibayangkan kalau kejadian itu terjadi di negara lain, mungkin kenyataan berbeda yang akan terjadi. Meskipun war­ga mayoritas AS bukan muslim tetapi sikap terbuka dan pemaafannya seperti yang diserukan dalam ajaran Islam. Bahkan se­andainya jika kejadian itu muncul di nega­ra-negara muslim, belum tentu secepat itu pulih kembali hubungan sosial yang harmo­nis satu sama lain. Dari satu sisi bisa kita mengatakan, dalam hal tertentu AS ses­ungguhnya sudah memeraktekkan sub­stansi ajaran Islam.

Faktor Obama (Obama Factors) tidak bisa dipisahkan dari kenyataan indah terse­but di atas. Obama selama memimpin AS tidak pernah terpancing oleh kelompok dan kepentingan manapun. Ia tetap kon­sisten berpijak di atas landasan ideal Piag­am AS. Obama berkali-kali mengatakan: This is America! Dalam berbagai makna yang dikandung dari kalimat itu. Ia juga ak­tif melakukan diplomasi internasional untuk menciptakan ketenangan dan ketentera­man dunia. Gayung bersambut, negara-negara lain pun mengaminkan gagasan Obama itu sebagai solusi terbaik untuk menciptakan tatanan dunia yang aman dan damai.


Obama dalam pidatonya di Universitas Cairo Mesir itu menyerukan agar dunia menatap masalah masa depan dalam visi yang sama, yaitu visi yang beranjak dari masalah-masalah kemanusiaan secara uni­versal. Ini didasari dengan kenyataan bah­wa masalah-masalah global mempunyai tema yang sama dan dihadapi oleh semua Negara. Obama menyerukan kemitraan dan kebersamaan di dalam menyelesai­kan suluruh persoalan itu. Ia menyatakan: "Karena kita telah belajar dari pengalaman baru-baru ini bahwa ketika sistem keuan­gan melemah di satu negara, kemakmu­ran di mana pun ikut dirugikan. Ketika jenis flu baru menulari satu orang, semua terke­na risiko. Ketika satu negara membangun senjata nuklir, risiko serangan nuklir bagi semua negara ikut naik. Ketika kelompok ekstrim keras beroperasi di satu rangka­ian pegunungan, rakyat di seberang sam­udera pun ikut menghadapi bahaya. Dan ketika mereka yang tak bersalah di Bosnia dan Darfur dibantai, itu menjadi noda dalam nurani kita bersama. Itulah artinya berbagi dunia di abad ke-21. Inilah tanggung jawab kita kepada satu sama lain sebagai umat manusia".

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya