Berita

Kunjung Masehat/Net

Negara-Negara APO Bahas Efek Teknologi Dan Produktivitas Di Sektor Kesehatan

SENIN, 22 APRIL 2019 | 17:30 WIB | LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK

. Sebanyak 25 orang delegasi dari 13 negara anggota Association Productivity Organization (APO) membahas efek teknologi pada produktivitas sektor kesehatan dan menganalisis kebijakan produktivitas di sektor kesehatan khususnya negara anggota APO.

Pembahasan ini dilakukan seiring terjadinya teknologi di era Industri 4.0 telah memunculkan fenomena multimedia dan online untuk penegakan produktivitas, terutama di sektor jasa.

"Kegiatan ini diselenggarakan untuk membahas efek teknologi pada produktivitas sektor kesehatan dan menganalisis kebijakan produktivitas di sektor kesehatan khususnya negara anggota APO," kata APO Alternate Director Kunjung Masehat saat membuka acara "Training Course on Smart Service and Technology for Health Sector" di Jakarta, Senin (22/4).

Kunjung menjelaskan ada empat bahasan utama dalam pertemuan APO ini yaitu dampak teknologi di sektor pelayanan kesehatan yakni tentang pemahaman mengenai Industri 4. 0 fenomena dan dampaknya pada gaya hidup dan kesehatan industri.

Kedua, belajar tentang layanan dan teknologi pintar di sektor kesehatan yang efektif dalam merespons fenomena Industri 4. 0. Ketiga berbagi praktek terbaik tentang layanan cerdas dan teknologi inovatif untuk peningkatan produktivitas sektor kesehatan.

Keempat membahas inisiatif peningkatan produktivitas di sektor kesehatan dan juga yang baru muncul dan tren masa depan yang berdampak pada sektor kesehatan di negara-negara anggota APO.

"Metode pembelajaran training yaitu presentasi, berbagi praktik terbaik dan kisah sukses, diskusi kelompok, presentasi rencana aksi individu serta study banding di UPT Sel Punca, RSCM Universitas Indonesia dan PT Kalbe," kata Kunjung.

Kunjung Masehat menambahkan melalui pelatihan peserta juga akan memiliki peluang untuk mempelajari lebih lanjut tentang layanan dan teknologi mutakhir dan berbagai informasi tentang tren masa depan dalam layanan dan teknologi untuk peningkatan produktivitas sektor kesehatan.

"Kami harap peserta dapat lebih memahami dan memperkaya pemikiran-pemikiran serta langkah-langkah yang akan diimplementasikan dalam mengantisipasi perubahan teknologi Smart Service and Technology For Health Sector untuk kepentingan kesejahteraan nasional masyarakat Indonesia serta negara anggota lainnya," kata Kunjung yang juga menjabat Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) tersebut.

Training Course on Smart Service and Technology for Health Sector yang digelar selama lima hari (22-26 April) diikuti tiga narasumber profesional yakni Harnek Singh (Singapura), Hideyuki Ezaki (Jepang), Carlo (Inggris), dan 1 Orang Program Officer Asian Productivity Organization Mr. Jun Hoo Kim.

Jun Hoo Kim mengatakan tujuan pelaksanaan training ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan para peserta training dan sebagai studi banding bagaimana perkembangan teknologi kesehatan dalam merespon kebutuhan para pasien atau kalangan praktisi kesehatan untuk menangani dalam menyelamatkan kehidupan dengan lebih efektif dan efisien.

"Serta menyusun rencana aksi nyata dan penerapannya oleh para peserta masing-masing negara," katanya.

APO yakni suatu organisasi produktivitas di Asia Pasifik non-profit, non-politik dan non-diskriminatif, yang berdiri sejak tahun 1968.

APO telah melakukan program yang mempromosikan penggunaan teknologi pintar yang memberikan dampak positif pada produktivitas berkelanjutan dan ekonomi secara keseluruhan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Jokowi, KKP dan BPN Paling Bertanggung Jawab soal Pagar Laut

Senin, 27 Januari 2025 | 13:26

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

UPDATE

Prabowo Pasti Setuju Tunda Larangan LPG 3 Kg di Pengecer

Selasa, 04 Februari 2025 | 07:27

Cuaca Sebagian Jakarta Hujan Ringan

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:46

Polri Pangkas Biaya Perjalanan Dinas dan Seminar

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:23

Bahlil Lahadalia Sengsarakan Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:12

Sakit Kanker, Agustiani Minta Status Cekal Dicabut

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:07

Coretan “Adili Jokowi” Marak, Pengamat: Ekspresi Kecewa

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:38

Perketat Pengawasan Standarisasi Keselamatan Gedung di Jakarta

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:28

Papua Segera Kebagian Makan Bergizi Gratis

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:22

Hati-hati! 694 Gedung Tak Punya Proteksi Kebakaran

Selasa, 04 Februari 2025 | 04:25

Megawati Harap BMKG Belajar dari Kebakaran di Los Angeles

Selasa, 04 Februari 2025 | 04:19

Selengkapnya