Berita

Nasaruddin Umar/Net

Trend Islam Di AS (9)

Pengaruh Islam Dalam Piagam Deklarasi AS

SENIN, 22 APRIL 2019 | 08:00 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

BUKAN sesuatu yang ber­lebihan atau tanpa fakta jika ada orang menyata­kan bahwa Islam mempu­nyai andil di dalam Piagam Deklarasi Kemerdekaan AS. Orang yang paling berpengaruh di dalam Piagam Deklarasi itu ialah Thomas Jefferson (1743- 1826), pendiri sekaligus Presiden AS. Ia se­orang pemikir, penulis aktif, dan politisi pal­ing diperhitungkan pada masanya. Jefferson sesungguhnya tidak ingin tergesa-gesa me­lepaskan diri dari kekuasaan Inggeris seperti yang bergelora di kalangan tokoh-tokoh AS saat itu, karena memperhitungkan banyak hal. Namun pada akhirnya ia dipercaya se­bagai ketua tim perumus naskah Deklarasi Kemerdekaan AS, yang mau tidak mau har­us mengerjakan tugas itu. Jauh sebelumnya ia termasuk orang yang aktif menjalin hubun­gan secara luas bukan hanya dengan neg­eri Eropa tetapi juga dengan negara-negara Afrika-Muslim seperti Tunisia dan Tripoli. Ia mengagumi John Lock salah seorang pe­mikir besar Eropa saat itu. Dari John Lock ia mengenal pemikiran Islam yang oleh John Lock juga mengakui banyak mendapatkan insight dari pemikir-pemikir muslim.

Thomas Jefferson memiliki sejumlah saha­bat dan teman koresponden yang beragama Islam. Pemerintahan Turki Usmani yang me­megang kendali khalifah pada saat Thomas Jefferson menjadi Presiden ke-3 AS. Adalah wajar jika Thomas Jefferson banyak bersen­tuhan dengan dunia Islam pada massanya. Bahkan 22 tahun sebelum menjadi Presiden, atau jauh sebelum ditunjuk sebagai ketua tim perumus Piagam Deklarasi Kemerdekaan AS, Ia sudah memiliki sebuah Al-Qur'an yang dibelinya di sebuah toko buku saat ia masih menjadi mahasiswa di Williamsburg, Virginia. Ia secara pribadi memiliki sejumlah sahabat intelektual dari warga muslim. Salahsatu di antaranya yang tercatat dalam sejarah ialah Duta Besar Tunisia dan Duta Besar Tripoli, Sidi Haji Abdul Rahman Adja. Bahkan menu­rut seorang penulis AS, Michael Rieger, bu­kanlah Obama orang pertama yang dituduh sebagai Muslim saat mencalonkan presiden, 200 tahun sebelumnya juga pernah terjadi pada Thomas Jefferson.

Di antara substansi Piagam Deklarasi AS ialah menyinggung penghapusan perbudakan. Ia terinspirasi pengalaman yang memprihatink­an gelombang pengungsi muslim dari berba­gai negeri Timur Tengah dan Afrika dan tentu saja budak-budak lokal kawasan Amerika, kar­ena saat itu memang budak masih ditemukan di mana-mana, termasuk di negera-negara Eropa yang sudah lebih dahulu mempromosi­kan pembebasan budak. Diduga keras konsep pembebasan budak Thomas Jefferson juga terinspirasi dari Al-Qur'an yang pada akhirnya bermuara kepada penghapusan budak. Ham­pir semua sanksi para pelaku kejahatan dalam Al-Qur'an ialah pembebasan budak. Ini arti­nya Al-Qur'an juga sejalan dengan pemikiran Amerika Serikat yang menghendaki pembe­basan budak. Demikian pula konsep hak asasi manusia, terutama anti diskriminasi, intoleransi, dan kesetaraan jender juga banyak ditemukan di dalam sejumlah ayat Al-Qur'an yang selalu menjadi salahsatu rujukan Thomas Jefferson.

Dengan demikian, perkembangan Islam di AS bukan sesuatu yang baru melainkan sudah merupakan perjalanan panjang, bah­kan sebelum AS merdeka orang-orang Islam sudah nbanyak menjadi penghuni AS. Umat Islam menurut para penulis sejarah AS juga mengambil bagian di dalam perjuangan ke­merdekaan AS. Kalangan penulis AS juga menyebutkan Amerika lebih dahulu menge­nal Islam daripada kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Bahkan Thomas Jeffer­son pernah dikutip seorang penulis AS men­gatakan, tidak mustahil Presiden AS di masa depan adalah orang Islam, sebagai konsek­wensi rumusan Deklarasi Piagam Kemerde­kaan AS (Libertarianism, 29 Juni 2017).

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya