Berita

Repro

Politik

Gde Siriana: Masyarakat Perlu Kumpulkan Bukti Kecurangan Pilpres 2019 Sebanyak Mungkin

SABTU, 20 APRIL 2019 | 07:53 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Sangat disayangkan dan disesalkan, partisipasi rakyat yang begitu tinggi dalam Pemilu 2019 dirusak oleh berbagai kecurangan yang sangat kasat mata di mana-mana.

“Bayangkan, emak-emak dan rakyat kecil yang sudah berpartisipasi dalam pemilu dan sejak enam bulan lalu jadi relawan tak dibayar, yang berharap capresnya akan menang melalui proses pemilu yang adil dan jujur ternyata hanya menjadi korban dari pemilu yang curang,” ujar Direktur Eksekutif Government & Political Studies (GPS), Gde Siriana, dalam perbincangan dengan redaksi beberapa saat lalu.

“Saya kira banyak relawan dari kedua kubu yang juga ingin jagoannya menang dengan cara-cara jujur dan adil,” sambungnya.


Menurutnya, masyarakat perlu mengumpulkan bukti-bukti kecurangan pemilu sebanyak-banyaknya. Partisipasi rakyat dalam pemilu bukan hanya di hari pemberian suara, tetapi sejak kampanye sampai pengawasan penghitungan suara real count KPU.

“Selanjutnya akan bisa dilihat apakah kecurangan2 pemilu terjadi secara TSM, terstruktur, sistematis dan massif,” kata Gde Siriana lagi.

Kecurangan dalam pemilu harus dilawan sekarang juga oleh siapapun yang ingin menegakkan demokrasi. Bila tidak, maka akan meninggalkan trauma di masyarakat, bahwa kecurangan akan dilindungi oleh kekuasaan, akan terjadi lagi di pemilu-pemilu  selanjutnya.

“Masyarakat akan kembali tidak percaya pada pemilu yang jurdil dan demokrasi akan ditentukan oleh para pemilik uang, lembaga survey dan media TV,” demikian Gde.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya