Berita

Nasaruddin Umar/Net

Trend Islam di AS (8)

"In God We Trust"

SELASA, 16 APRIL 2019 | 11:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PERNAKAH memegang atau melihat mata uang Dollar AS? Di salahsatu halamannya terdapat sebuah tulisan "In God We Trust" yang bisa dimaknai dengan "dengan Tuhan kami percaya". Jika dipa­dankan dengan ajaran Is­lam kalimat itu mirip den­gan simbol "Bismillah al-Rahman al-Rahim" (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang". Saya kira mata uang dunia paling religius di lihat dari segi ini ialah mata uang Dollar AS. Saya belum pernah menulis mata uang lain melibatkan nama Tu­han di dalam mata uang. Walau di negara-negara muslim sekalipun.

Apa arti In God We Trust? Banyak makna dari kalimat ini, tergantung dari perspektif mana kita melihatnya. Kalangan pendeta dan pastor tentu menganggap itu sebagai bukti AS tidak bisa dikatakan negara sekuler yang tidak men­genal agama. Justru mata uang, sebuah lem­baran paling sering digenggam seluruh rakyat AS adalah mata uang yang di dalamnya selalu ada peringatan bahwa perjalanan hidup ini tidak bisa dipisahkan dengan direction Tuhan. Ke manapun, di manapun, dan kapan pun hidup ini selalu harus berada di dalam bimbingan Tu­han. Uang sebagai kekuatan yang dapat men­gadakan sesuatu yang tidak ada, menjatuhkan yang tegar, menegarkan yang loyo, menghan­curkan yang sudah mapan dan membangun kembali sesuatu yang sudah hancur. Uang juga bisa mengorbitkan sekaligus menjatuhkan mar­tabat seseorang. Pokoknya dengan uang ses­eorang bisa masuk syurga dan sekaligus bisa memasukkan ke dalam neraka. Di dalam mata uang AS terdapat peringatan penting, In God We Trust, artinya kita harus percaya kepada Tu­han dalam berbagai aspek kehidupan.

Di dalam Islam, ada kalimat yang san­gat dipopulerkan Al-Qur'an dan hadis, yaitu Bismillah al-Rahman al-Rahim, yang siprit­nya hampir sama dengan pesan In God We Trust, terulang sebanyak 114 kali dalam Alquran. Ia mengantar dan mengawali set­iap surah dalam Al-Qur’an (kecuali surah al- Taubah, karena dalam surah al-Naml teks basmalah ditemukan dua kali). Nabi Muham­mad Saw juga selalu menganjurkan umat­nya untuk selalu membaca lafaz basmalah apapun pekerjaan yang akan dilakukan. Itu lafaz penberkatan. Lafaz itu mengingatkan kita sebagai manusia yang memiliki kapasi­tas ganda: Sebagai hamba (’abid) dan seba­gai representatif Tuhan di pengayom bumi (khalifah). Kalimat ini tidak boleh ditinggal­kan dalam setiap derap langkah kehidupan. Sayangnya kalimat ini tidak dicantumkan da­lam mata uang dunia Islam, mungkin karena ini potongan ayat yang tidak boleh disimpan di sembarang tempat.

Kalimat In God We Trust dan Bismillah al- Rahman al-Rahim keduanya memiliki pesan yang sama, bahwa hidup ini tidak boleh jauh dari dan dengan Tuhan. Kita berasal dari- Nya dan pasti akan kembali kepada-Nya (Inna lillah wa inna ilaihi raji'un). Kedua ka­limat ini adalah pamflet monumental kehidu­pan yang harus menjadi warning buat sia­papun. Apapun yang akan kita lakukan, di manapun kita berada, dan kepada siapapun kita berbuat selalu harus berada di bawah bayang-bayang Ilahi (fi dhilal Allah).

Kalimat In God We Trust selalu mengin­gatkan seluruh warga Amerika untuk selalu mengingat Tuhan. Jika demikian adanya, maka tidak tepat disebut negeri AS seba­gai negeri yang sekuler-Ateis. Informasi dari Prof Muhammad Ali, Direktur Middle Eastern and Islamic Studies Program, University of California, Riverside, menyampaikan sebuah data survey terakhir, menunjukkan 92% war­ga AS percaya kepada Tuhan. Bagi orang-orang AS kalimat ini berbekas di benak mereka. Bahkan kalimat ini sering menjadi langgam bahasa pergaulan sehari hari, mirip dengan kata lain yang paling sering diguna­kan orang-orang AS, yaitu "Oh my God", di Indonesia padanannya "Ya Allah", sebuah lafaz ekspresi paling lazim di AS. Mungkin disiplin sosial AS yang mengagumkan diin­sprasi oleh pamflet kehidupan yang religius itu, Allahu a'lam. 

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya