Berita

Ustaz Abdul Somad/Net

Politik

Fitnah Akan Semakin Menguatkan Umat Dan UAS

SELASA, 16 APRIL 2019 | 05:22 WIB | LAPORAN:

Fitnah keji terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS) lewat akun Twitter milik Dewan Pakar BPN Prabowo-Sandi Said Didu yang dibajak oknum tidak bertanggung jawab menyakiti hati umat.

Fitnah yang tersebar tidak lama setelah UAS memberi dukungan kepada Prabowo-Sandi akan semakin menguatkan kecintaan umat terhadap ustaz yang menghibahkan dirinya untuk dakwah dan pendidikan itu.

"Hati umat dan UAS sudah terpaut. Fitnah apapun yang kalian buat tidak akan menyurutkan kecintaan umat kepada UAS. Fitnah ini akan semakin menguatkan kecintaan kami. Berhentilah menjadi pengecut dan pengacau," jelas anggota DPD RI Fahira Idris kepada redaksi, Selasa (16/4).

Dia mengungkapkan, kekuatan dakwah UAS yang mampu menembus relung hati jutaan umat bukan hanya karena mempunyai basis keilmuan tinggi tetapi karena sosok UAS yang begitu mencintai Indonesia. Kiprah UAS berdakwah dan menginisiasi pendidikan hingga masuk ke hutan dan pedalaman dengan menempuh perjalanan yang tidak mudah mampu menyentuh titik kesadaran umat bahwa itu aksi nyata untuk mengamalkan ajaran Islam.

"Saat dakwah beliau ditolak di beberapa daerah beliau mengajak umat untuk tenang dan bersikap bijak serta memilih mengalah. Namun fitnah keji yang disebar lewat media sosial ini sungguh menyakiti perasaan kami. Mau sampai kapan praktik-praktik tak bermoral ini terus dibiarkan," papar Fahira.

Ditambahkannya, cara-cara keji dengan membuat dan menyebar fitnah hanya kerena berbeda pandangan politik tidak hanya menciderai demokrasi tetapi juga menginjak-injak nalar dan akal sehat publik. Demokrasi tidak akan tumbuh sehat jika tiap perbedaan pendapat dibalas dengan fitnah, bukan dengan adu argumen dan gagasan.

"Semoga ke depan kita mendapat pertolongan dan diberi kekuatan untuk menghentikan praktik-praktik keji seperti ini," pungkas Fahira.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya