Berita

Advokat Otto Hasibuan/Net

Politik

Otto Hasibuan: Pemerintah Hasil Kecurangan Tidak Akan Mampu Sejahterakan Bangsa

SENIN, 15 APRIL 2019 | 21:11 WIB | LAPORAN:

Pemerintahan yang dibangun dari kecurangan tidak akan menghasilkan kesejahteraan untuk rakyat dan bangsanya. Oleh karena itu, para peserta Pemilu dan Pilpres 2019 hendaknya menghindari segala bentuk kecurangan.

Demikian disampaikan oleh Koordinator Aliansi Advokat Indonesia Bersatu (AAIB) Otto Hasibuan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (15/4).

Ia menambahkan, dugaan kecurangan yang terjadi di Malaysia membuat keresahan yang luar biasa di kalangan rakyat.

"Masyarakat mulai saling curiga satu sama lain, saling tidak percaya satu sama lain, sehingga ini perlu segera ditangani oleh pemerintah, oleh Bawaslu maupun KPU," lanjutnya.

Bukan tanpa alasan, Otto menilai potensi perpecahan bangsa sangat besar akibat dugaan kecurangan ini. Pasalnya, kubu manapun yang menang dalam Pemilu nanti akan dituduh melakukan kecurangan oleh pihak yang berlawanan.

"Padahal belum tentu curang. Apalagi kalau benar-benar curang," tandasnya.

Diketahui, beberapa waktu lalu masyarakat dihebohkan dengan rekaman video di media sosial tentang dugaan kecurangan di Malaysia. Dalam video itu, tampak surat suara Pilpres telah dicoblos untuk Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin, dan surat suara Pileg dicoblos untuk Caleg Partai Nasdem.

Hingga saat ini, KPU dan Bawaslu belum mengungkap fakta di balik viralnya video pencoblosan yang dilakukan sebelum waktunya itu.

Terkait hal tersebut, Otto berharap pemerintah bersama dengan Bawaslu dan KPU untuk segera menyelesaikan dan menangkap pelaku jika benar ada kecurangan.

"Saya mengimbau kepada Bawaslu, KPU, Pemerintah atau semua pihak, agar segera menangkap pelaku kecurangan kalau terbukti ada, dari manapun dan siapapun dia. Selesaikan itu cepa, sebelum tanggal 17. Kalau tidak saya khawatir kepercayaan masyarakat terhadap pemilu akan berkurang," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya