Berita

Surat suara di Malaysia sudah tercoblos/Repro

Politik

Surat Suara Tercoblos Di Malaysia Adalah Bentuk Penelanjangan Petahana

KAMIS, 11 APRIL 2019 | 17:47 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Temuan kertas suara yang sudah tercoblos di Malaysia dinilai sebagai pukulan telak bagi capres petahana, Joko Widodo.

Sebab, seruan hoax yang selama ini digaungkan pemerintah justru dibuktikan dengan banyaknya kertas suara dengan kondisi Paslon 01, Jokowi-Maruf sudah tercoblos sebelum Pemilu.

"Cara-cara kecurangan ini sangat kasar, rakyat akan makin muak dan benci kecurangan-kecurangan dan kebohongan-kebohongan. Peristiwa ini telah membongkar apa yang selama ini dituduh hoax dan petahan seperti ditelanjangi hingga membuat masyarakat makin jijik dan marah," kata Direktur Eksekutif Government and Political Sudies (GPS), Gde Siriana, Kamis (11/4).

Ia menjelaskan, temuan tersebut juga dianggap telah meruntuhkan nilai-nilai demokrasi yang seharusnya dijaga hingga pesta demokrasi 17 April mendatang.

Ia menyadari jika praktik kecurangan seperti itu sangat mungkin terjadi. Bahkan di dalam negeri sekalipun bisa dicurangi seperti halnya di Malaysia.

Khusus untuk temuan di Malaysia yang viral ini, Gde menganggap hal itu tak ubahnya sebagai hal yang mencoreng martabat bangsa di mata dunia.

"Mempermalukan diri kita di luar negeri dengan praktik-praktik kecurangan oleh pihak-pihak yang menjadi pendukung petahana/pemerintah," tegasnya.

Di sisi lain, seruan pemerintah soal banyaknya hoax kini dianggap mulai tak berpengaruh. Imbauan-imbauan pemerintah dinilai Gde bisa jadi hanya angin lalu usai masyarakat disuguhkan dengan temuan di Malaysia ini.

"Masyarakat yang tadinya sempat ragu-ragu dengan berita kontainer berisi surat suara tercoblos, kini bisa jadi akan percaya," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya