Berita

Ilustrasi

Nusantara

Lahan Hijau Kampung Adat Cireundeu Semakin Terancam

KAMIS, 11 APRIL 2019 | 06:58 WIB | LAPORAN: TUAHTA ARIEF

Lahan hijau di Kampung Adat Cireundeu, RW 10, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, semakin tergerus pembangunan perumahan dan digunakan arena offroad.

Setelah Gunung Gajah Langu seluas enam hektar tepat berada di atas Cireundeu digunduli oleh pengembang. Kini, giliran Gunung Pasir Panji di bawah Cireundeu yang dirusak untuk dijadikan arena offroad.

Berdasarkan pantauan, lokasi pembukaan jalur offroad itu tepat berada di sebrang area pembangunan perumahan. Ada satu unit alat berat di sana. Kemungkinan, alat berat itu merupakan alat yang digunakan untuk menggunduli lahan.


Gunung yang awalnya asri oleh berbagai macam flora sekarang nampak terlihat merah dengan tanah, meski tak seluruhnya digunduli. Tapi tetap saja adanya track offroad itu jelas merusak ekosistem di sana.

Sesepuh Kampung Adat Cireundeu, Abah Widi menuturkan, sebetulnya warga sangat menyayangkan dengan adanya penggundulan gunung yang merupakan area hijau itu. Terlebih lagi, lahan track offroad itu sangat berdekatan dengan lokasi musibah longsor sampah beberapa tahun lalu.

"Itu bukannya sekitar satu bulan lalu, baru di uji coba untuk track offroad. Kita sebagai warga, sangat menyayangkan apalagi kaitannya dengan alam. Apalagi dulu pernah longsor, terus di atas pemukiman juga udah gundul sama perumahan," ujar Abah Widi, Rabu (10/4).

Diakui Abah Widi, sebelum lahan hijau itu dibongkar, belum ada itikad baik dari pihak yang membongkar Gunung Pasir Panji. Misalkan, diajak bertemu untuk memberikan penjelasan terkait tujuan dibongkarnya lahan hijau itu.

"Sebenarnya belum pernah ada pertemuan. Kalau menurut saya kan, legalitasnya juga harus jelas," katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Mochammad Ronny mengakui, pihaknya sudah mengetahui adanya kegiatan pembangunan jalur offroad di Gunung Pasir Panji di Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Namun, pihaknya tak memiliki kewenangan sepenuhnya terhadap lahan tersebut. Sebab, status tanahnya masih quo alias pembekuan.

"Status quo. Kita gak punya kewenangan, masih dikuasai Provinsi Jabar," kata Ronny, saat ditemui di Pemkot cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Rabu (10/4).

Pihaknya akan mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada pihak Pemprov Jawa Barat. Termasuk soal legalitas pembuatan track offroad yang menggerus lahan di sana.

Dalam waktu dekat, kata dia, pemkot akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait pemanfaatan lahan tersebut.

"Akan dikonfirmasi ke Pemprov, terutama soal pemanfaatannya. Statusnya belum jelas mau digunakan buat apa," jelasnya.

Jika memiliki kewenangan penuh, kata Ronny, pihaknya ingin agar itu masuk kawasan hijau, yang berfungsi sebagai wilayah resapan air. Sebab jika ada penggundulan seperti sekarang, malah dikhawatirkan akan mengurangi resapan air di Kota Cimahi.

"Saya setuju kalau itu jadi zona hijau," ucapnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya