Berita

Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo/Net

Nusantara

Agar Beradab Dalam Bermedia Sosial, Dewan Pers Sebut Masyarakat Perlu Dua Hal Ini

RABU, 10 APRIL 2019 | 18:56 WIB | LAPORAN:

Yang diperlukan masyarakat salam menggunakan media sosial (medsos) adalah digital literasi dan media literasi. Dua hal itu perlu dilakukan agar masyarakat lebih beradab dalam berselancar di dunia maya.

Demikian kata Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo dalam seminar 'Kebebasan Pers di Bawah Bayang-Bayang Kriminalisasi Hukum Siber', di Gedung Dewan Pers, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (10/4).

"Kalau media sosial ranah dewan pers, itu (sosial media) ranah Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sepenuhnya, jadi yang diperlukan publik itu adalah digital literasi sama media literasi supaya mereka lebih beradab di dalam berkata-kata di media sosial," ungkap Yosep.

Yosep menilai, kebanyakan masyarakat memandang benar terhadap berita yang belum terverifikasi kebenarannya.

"Kenapa? karena media sosial sekarang itu jadi abadi, kalau kita cari kerja itu bagian personal akan melacak, apa media sosial kita, bagaimana kita berkomunikasi, kenapa? karena tidak ada perusahaan mau merekrut orang yang kerjanya umpat-umpat di media sosialnya," tuturnya.

Untuk upaya hoax, saat ini pihaknya hanya menekankan mandat Undang-Undang Pers.

"Mandat kami undang-undang 40, jadi menangani sengketa pemberitaan pers kemudian mendata perusahaan pers itu yang bisa," kata dia.

Meskipun begitu, Dewan Pers saat ini membantu Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dengan membangun komunitas-komunitas antihoax.

"Dan di luar itu ada pekerjaan Dewan Pers juga di mana membuat orang supaya jangan jadi korban dikriminalisasi undang-undang ITE," tuturnya.   

"Kami datang memberikan pelatihan pelatihan di 32 provinsi nah itu ada pemuda ada ulama ada komunitas intelijen, ada polisi ada TNI kita hubungkan kalau ada apa apa tolong Anda saling chat," tandas Yosep.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya