Berita

Tiga putri Soeharto bersama Prabowo Subianto/Net

Politik

Video Cerita Tentang Prabowo Ditampar Keluarga Cendana Ternyata Hoax

SELASA, 09 APRIL 2019 | 10:34 WIB | LAPORAN:

Video viral yang beredar di media sosial dan percakapan instan tentang Dandy Rukmana, putra Mbak Tutut Soeharto, yang membuat narasi bahwa Prabowo Subianto pernah ditampar oleh anggota keluarga Presiden RI ke-2 HM Soeharto dipastikan hoax.

Hal itu secara tegas disampaikan Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picungan. Dirinya juga menyebut video itu hoax dan fitnah yang kejam dengan tujuan untuk menyesatkan masyarakat.

"Setahu saya, Dandy itu kan Cendana ya, jadi enggak mungkin begitu. Karena keluarga Cendana mendukung 100 persen Pak Prabowo," kata Badaruddin kepada wartawan di Jakarta.

Ia menjelaskan, dalam video berdurasi 1:08 menit yang beredar tampak dua orang di atas panggung seperti tengah memberikan kesaksian dalam suatu acara. Salah satunya digambarkan sebagai Dandy Rukmana, anak Mbak Tutut

Dandy di video ini dibuat-buat seolah tengah menceritakan tentang Prabowo ketika masih menjadi menantu Presiden RI ke-2 HM Soeharto.

Disebutkan, Prabowo pernah ditampar oleh anggota keluarga Cendana karena dinilai penyebab turun Soeharto kala itu. Karena kecewa, kini Dandy disebutkan mengalihkan dukungan ke Jokowi.

Ucapan Dandy dalam video itu lantas mendapatkan apresiasi tepukan suara dari audien.

"Itu bukan Mas Dandy. Beliau sudah menyampaikan secara tegas bahwa ini hoax yang dibuat secara sengaja oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dia menyesalkan model kampanye semacam ini, menghalalkan segala cara termasuk fitnah," kata dia.

Badaruddin juga menyatakan bahwa Partai Berkarya termasuk Dandy komitmen mendukung perjuangan paslon 02. Salah satunya melalui kampanye di daerah dan juga turut serta dalam kegiatan 'Rabu Biru' dan kegiatan lainnya untuk memenangkan paslon 02.

"Kami solid mendukung Prabowo-Sandi. Kami yakin fitnah semacam ini akan membuka mata masyarakat bahwa pihak yang memproduksi hoaks adalah kubu sebelah," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya