Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Jagapemilu.com Hadir Mewujudkan Pemilu Luber Dan Jurdil

SENIN, 08 APRIL 2019 | 19:34 WIB | LAPORAN: DARMANSYAH

Pemilihan umum adalah perangkat penting bagi regenerasi politik bangsa.

Berjalan baiknya momentum lima tahunan itu menjadi kunci terwujudnya demokrasi yang substansial.

"Namun selama 11 kali penyelenggaraan pemilihan umum, salah satu isu yang kerap muncul menghantui adalah persoalan netralitas aparatur pemerintahan," jelas inisiator Jagapemilu.com Abdul Malik Raharusun kepada wartawan, Senin (8/4).


Menurutnya, semestinya pemilu berjalan jujur dan adil. Pemilu di Indonesia menganut azas luber atau langsung, umum, bebas, rahasia sudah ada sejak era Orde Baru. Kemudian di era Reformasi berkembang pula azas jurdil yang merupakan singkatan dari jujur dan adil.

Abdul Malik menjelaskan, azas jujur mengandung arti bahwa pemilu harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak memilih sesuai dengan kehendaknya, dan setiap suara pemilih memiliki nilai sama untuk menentukan wakil rakyat.

Sedangkan azas adil adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Azas jurdil mengikat tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta pemilu tetapi juga penyelenggara pemilu.

Dia menegaskan, netralitas aparatur pemerintahan memegang peranan penting mewujudkan pemilu yang dijalankan dengan kedua asas tersebut. Keberpihakan politik aparatur pemerintahan dikhawatirkan menimbulkan bias dalam pelayanan publik.

Peraturan Pemerintah 53/2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil melarang pegawai negeri terlibat kampanye yang mendukung salah satu kandidat, menggunakan fasilitas negara, dan membuat keputusan yang merugikan salah satu calon. Bagi yang melanggar ada sanksi sampai pemecatan.

"Namun dalam dinamika yang terjadi belakangan ini muncul kesan yang sangat kuat ihwal ketidaknetralan aparat pemerintahan yang terjadi dari pusat hingga tingkat penyelenggara pemerintahan terendah," papar Abdul Malik.

Dia menambahkan, meski sulit dibuktikan, beredar banyak informasi dengan indikasi kuat mengenai penyalahgunaan kewenangan di institusi-institusi pemerintahan maupun BUMN. Bahkan ada kecenderungan tekanan terhadap kelompok yang menjadi subordinat dari sebuah institusi, semisal dari pengusaha kepada para karyawan.

Munculnya pengakuan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Azis adalah salah satu contoh nyata. Meski akhirnya Sulman membantah pernyataannya sendiri namun publik kadung percaya bahwa tekanan itu benar ada.

"Berdasar latar belakang itu, rasanya dibutuhkan infrastruktur yang dapat menampung informasi mengenai tekanan-tekanan yang dihadapi siapapun atau institusi apapun untuk kepentingan Pemilu 2019," ujar Abdul Malik.

Oleh karenanya, sekelompok anak muda yang memiliki konsern tinggi terhadap terwujudnya praktik demokrasi yang baik di Indonesia berinisiatif membuat platform yang bisa menampung siapapun orang ataupun institusi yang ingin melaporkan adanya tekanan yang dialami terkait pemilu. Platform itu diberi nama Jagapemilu.com.

"Jagapemilu.com adalah ikhtiar untuk turut mewujudkan pemilu yang luber dan jurdil. Ini juga merupakan upaya kami memperkaya khazanah implementasi demokrasi digital, di mana teknologi informasi mengubah praktik demokrasi menjadi lebih baik," demikian Abdul Malik.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya