RMOLJabar. Gerakan Milenial Indonesia (GMI) tidak pernah membatasi siapa saja yang ingin memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden, Prabowo-Sandiaga. Pasalnya, paslon 02 tidak membatasi siapa yang boleh memilih atau tidak.
Begitu disampaikan Koordinator Tim Advokasi GMI, Moch. Rachmansyah kepada RMOLJabar, Jumat (5/4).
"BPN sangat menerima dukungan dari siapapun dan kalangan manapun," ucap Rachmansyah.
Namun, kata Rachmansyah, masyarakat harus bisa membedakan antara didukung dan mendukung.
"BPN bisa saja didukung kaum LGBT, tetapi belum tentu kami mendukung LGBT. Mungkin dapat dilihat dari bagaimana setiap isi dan kemasan pesan yang disampaikan oleh BPN, hingga ke makna yang simbolik," katanya.
Rachmansyah menilai, pihaknya tidak pernah menggunakan simbol warna pelangi dari setiap kemasan pesan yang digunakan.
"Nah, justru hal ini dipakai oleh kubu sebelah," ujarnya.
Rachmansyah menjelaskan, adapun contoh saling dukung antara pihaknya dengan relawan adalah pada ijtima' ulama. Di mana terdapat fakta yang disepakati bersama antara BPN dan relawan di ijtima' ulama.
"Sedangkan tidak demikian yang terjadi antara kami dengan Komunitas Rainbow tersebut. Artinya, mereka berhak mendukung kami, dan kami pun berhak menerima dukungan mereka. Dengan catatan, tidak semua dukungan kami dukung pergerakannya," tandasnya.
Sebelumnya, sejumlah kaum LGBT yang tergabung di Komunitas Rainbow, menggelar deklarasi dukungan kepada pasangan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Dukungan diberikan lantaran pemerintah dianggap Komunitas Rainbow kurang serius melindungi kaum minoritas, salah satunya kaum LGBT. Komunitas Rainbow berharap Prabowo-Sandiaga akan memperjuangkan hak-hak mereka sebagai warga negara.