Berita

Politik

Terima Dukungan Komunitas Rainbow, GMI Bantah Gunakan Simbol LGBT

SABTU, 06 APRIL 2019 | 04:53 WIB | LAPORAN: TUAHTA ARIEF

RMOLJabar. Gerakan Milenial Indonesia (GMI) tidak pernah membatasi siapa saja yang ingin memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden, Prabowo-Sandiaga. Pasalnya, paslon 02 tidak membatasi siapa yang boleh memilih atau tidak.

Begitu disampaikan Koordinator Tim Advokasi GMI, Moch. Rachmansyah kepada  RMOLJabar, Jumat (5/4).

"BPN sangat menerima dukungan dari siapapun dan kalangan manapun," ucap Rachmansyah.

Namun, kata Rachmansyah, masyarakat harus bisa membedakan antara didukung dan mendukung.

"BPN bisa saja didukung kaum LGBT, tetapi belum tentu kami mendukung LGBT. Mungkin dapat dilihat dari bagaimana setiap isi dan kemasan pesan yang disampaikan oleh BPN, hingga ke makna yang simbolik," katanya.

Rachmansyah menilai, pihaknya tidak pernah menggunakan simbol warna pelangi dari setiap kemasan pesan yang digunakan.

"Nah, justru hal ini dipakai oleh kubu sebelah," ujarnya.

Rachmansyah menjelaskan, adapun contoh saling dukung antara pihaknya dengan relawan adalah pada ijtima' ulama. Di mana terdapat fakta yang disepakati bersama antara BPN dan relawan di ijtima' ulama.

"Sedangkan tidak demikian yang terjadi antara kami dengan Komunitas Rainbow tersebut. Artinya, mereka berhak mendukung kami, dan kami pun berhak menerima dukungan mereka. Dengan catatan, tidak semua dukungan kami dukung pergerakannya," tandasnya.

Sebelumnya, sejumlah kaum LGBT yang tergabung di Komunitas Rainbow, menggelar deklarasi dukungan kepada pasangan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Dukungan diberikan lantaran pemerintah dianggap Komunitas Rainbow kurang serius melindungi kaum minoritas, salah satunya kaum LGBT. Komunitas Rainbow berharap Prabowo-Sandiaga akan memperjuangkan hak-hak mereka sebagai warga negara.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Jangan Ada Negara Dalam Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:27

Ketua DPRA Tuding SK Plt Sekda Permainan Wagub dan Bendahara Gerindra Aceh

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:01

Tumbang di Kandang, Arsenal Gagal Dekati Liverpool

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:43

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

Iwakum: Pelaku Doxing terhadap Wartawan Bisa Dijerat Pidana

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:59

Langkah Bupati Brebes Ikut Retret ke Magelang Tuai Apresiasi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:54

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:42

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:21

Wartawan Jaksel Pererat Solidaritas Lewat Olahraga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:58

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:34

Selengkapnya