Berita

Foto/Kemenpan RB

Nusantara

Sulit Beradaptasi Dengan Teknologi Jadi Hambatan Pengembangan SDM

KAMIS, 04 APRIL 2019 | 16:45 WIB | LAPORAN:

Generasi tua yang masih sulit menyesuaikan perubahan pengetahuan dan teknologi menjadi hambatan terbesar dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Hal itu disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafrudin dalam Pertemuan Lintas Pemangku Kepentingan Bidang Manajemen SDM yang digelar oleh Proyek Support to the Justice Sector Reform in Indonesia (Sustain) di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (4/4).

"Tantangan terbesar pembangunan SDM adalah menginduksi generasi tua agar mampu bergerak cepat mengadopsi perubahan pengetahuan dan teknologi," jelasnya.

Menurut Syafrudin, jika generasi tua memahami pengetahuan dan teknologi tersebut maka dapat mengajarkan kepada generasi penerusnya.

"Sehingga mereka dapat mengajarkan generasi Y, Z dan milenial di masa depan untuk bergerak lebih cepat dari kecepatan warisan gen milenial yang dimilikinya. Negara ataupun pemerintah tidak bisa berjuang sendiri, tidak bisa berdiri absolut," tuturnya.

Syafrudin bercermin pada ilmuwan politik Yoshihiro Francis Fukuyama yang pada 2017 telah memprediksi munculnya pemerintahan global dengan ditandai hadirnya organisasi non pemerintah yang spesialis di bidangnya, fleksibel, adaptif dan lebih cepat bergerak dari organisasi besar bahkan dari suatu negara itu sendiri. Dengan hal itu salah satu solusinya adalah pemerintahan yang terbuka.

"Karena itu, skema open government penting dibangun sebagai landasan fundamental untuk upaya membangun kebijakan publlik," jelasnya.

"Untuk semakin menguatkan kerangka government terbuka menyerap setiap ide, masukan dan formulasi yang baik dari para peserta konsorsium guna mengembangkan kapasitas SDM khususnya pembangunan smart aparatur sipil negara yang berdaya saing global di masa depan," tambah Syafrudin.

Uni Eropa-UNDP Sustain sendiri merupakan proyek lima tahun yang didanai Uni Eropa untuk memberikan dukungan teknis bagi Mahkamah Agung dan pengadilan-pengadilan di bawahnya dalam melaksanakan pembaruan peradilan. Demi meningkatkan transparansi, integritas dan akuntabilitas lembaga peradilan serta meningkatkan kualitas pelayanan peraduan bagi masyarakat.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya