Berita

Kwik Kian Gie/RMOLTV

Politik

Kwik Kian Gie: Pak Prabowo Benar, Kita Sudah Tidak Berdaulat!

KAMIS, 04 APRIL 2019 | 15:50 WIB | LAPORAN:

Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin), Kwik Kian Gie mengamati hingga sekarang tidak ada presiden Indonesia, kecuali Soekarno dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang berani mengoreksi asing jika menyangkut kedaulatan.

"Tidak berani perang, ini dadaku, tidak, tidak ada presiden yang berani bicara, berargumentasi, berbantahan saja tidak berani. Ada apa?" kata Kwik dalam dialog di sebuah stasiun televisi, Rabu malam (3/4).

Kwik pun menceritakan pengalaman dulu ketika 'berdebat' dengan perusahaan tambang Exxon Mobil yang ingin memperpanjang kontrak minyak dan gas blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Tengah. Namun ditolaknya.

"Saya tidak mau, saya dikeroyok oleh stafnya Exxon Mobil diwakili Vice President yang terbang dari Houston, semua staf Indonesia, semua keroyok saya dengan argumentasi yang tidak masuk akal. Something wrong, memang betul kedaulatan kita dirongrong. Kita tidak punya kedaulatan," ucap Kwik.

Cerita lain Kwik mengenai laporan Panglima TNI, Endriartono Sutarto kepada Presiden Megawati Soekarnoputri dalam sidang kabinet bahwa ada dua pesawat Amerika Serikat, F-18 yang memasuki wilayah udara kedaulatan NKRI.

Keberadaan dua pesawat asing itu bahkan tidak tertangkap radar militer Indonesia.

"Mandala Airlines mengenali ada dua pesawt F-18 di udara, pemerintah tidak tahu, radar tidak tahu, dia yang melaporkan ke Angkatan Udara. Naik cuma satu F-16 karena lain diembargo," kisah Kwik.

Dua pesawat F-18 milik AS sempat bermanuver di angkasa seolah mengajak perang.

"Senjatanya mulai keluar. Indonesia selamat datang, kami memberitahu Anda memasuki wilayah kami tanpa izin. Kami mengawal kapal perang. Ini kenyataan sudah tidak berdaulat, Pak Prabowo itu betul," tandasnya.  

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya