Berita

Pemerhati hubungan internasional Teguh Santosa (tengah jas hitam)/RMOL, Idham Anhari

Politik

Jadi Anggota DK PBB Tidak Membuat Posisi Tawar Indonesia Semakin Kuat

KAMIS, 04 APRIL 2019 | 15:09 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Indonesia dinilai belum bisa memaksimalkan posisi sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk meningkatkan posisi tawar di arena internasional.

Hal ini bisa dilihat dari pertemuan kedua antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Hanoi, Vietnam, akhir bulan Februari lalu.

Semestinya, Indonesia dapat memanfaatkan posisi sebagai anggota Dewan Keamanan PBB untuk mengambil peran dalam dialog perdamaian antara Korea Utara dan Amerika Serikat.

Demikian dikatakan pemerhati hubungan internasional Teguh Santosa dalam diskusi Ngopi di Sebrang Istana yang diselenggarakan Kedai Kopi di Restoran Ajag Ijig, Jalan Ir. H. Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (4/4).

Teguh prihatin  karena pertemuan kedua antara Kim Jong Un dan Donald Trump walaupun kembali dilakukan di Asia Tenggara, namun tidak digelar di Indonesia yang notabene sedang menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Pertemuan pertama Kin Jong Un dan Donald Trump digelar di Singapura bulan Juni 2018. Sebelum pertemuan di Singapura itu digelar pihak Indonesia sempat menyampaikan keinginan menjadi tuan rumah pertemuan.

Teguh khawatir pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri, hanya mengedepankan aspek seleberasi dari kemenangan dalam voting pemilihan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB yang digelar bulan Juni 2018.

“Kita menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB adalah untuk kali yang keempat. Jadi bukan sesuatu yang baru. Hanya saja kelihatannya diframe sebagai sesuatu yang baru dengan selebrasi yang luar biasa,” ujar Teguh.

Diskusi tersebut juga dihadiri jurubicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin, Arya Sinulingga, jurubicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Jansen Sitindaon, pengamat LIPI Diandra M. Mengko dan peneliti senior Kedai Kopi Justito Adi.

Di dalam diskusi yang dipandu oleh moderator Riga Danniswara itu, Teguh juga ditanya mengenai pandangannya mengenai peran Indonesia pada persoalan Rohingya di Myanmar atau Burma.

Dia membandingkan posisi Indonesia dalam kasus Rohingya dengan peran yang dimiliki Indonesia saat perang saudara di Vietnam di era 1970an.

“Kita pernah menjadi ujung tombak ketika terjadi Perang Vietnam. Kita mengambil alih tanggung jawab, kita sediakan Pulau Galang sebagai tempat menampung pengungsi dari Vietnam. Karena kita punya bargain untuk itu, kita minta PBB ikut membantu pembiayaan,” urainya.

Sementara dalam kasus Rohingya, pihak Indonesia dinilai baru sebatas menyampaikan imbauan moral dan bantuan kemanusiaan yang konvensional. Tidak ada tawaran yang lebih maju dan memperlihatkan kapasistas Indonesia sebagai alternative power.

Bahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat hendak bertemu Penasihat Pemerintah Myanmar Aung San Suu Kyi diminta untuk tidak menggunakan istilah Rohingya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya