Berita

Foto:RM

Politik

Dalang Amplop Cap Jempol Bowo Pangarso Diduga Seorang Menteri

KAMIS, 04 APRIL 2019 | 14:49 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Selain untuk kepentingan pencalegan politisi Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso, sebanyak 400 ribu amplop berisi uang Rp 8 miliar lebih bercap jempol diduga kuat untuk kepentingan serangan fajar paslon nomor urut 01 Jokowi-Maruf di daerah pemilihan (Dapil) 2 Jawa Tengah.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Kamis (4/4).

"Sangat tidak mungkin untuk kepentingan caleg Golkar yaitu Bowo Pangarso saja, sebab Bowo Pangarso itu ada di urutan nomor 2 (nomor urut) caleg Golkar di Dapil 2 Jateng," kata Arief.

Menurutnya, Bowo Pangarso sebagai caleg DPR pasti punya tugas untuk memenangkan "cap jempol" sebagai lambang paslon nomor urut 01 Jokowi-Maruf.

"Nah, sambil sosialisasi tentu saja Bowo Pangarso nantinya bagi-bagi amplop cap jembol kepada masyarakat di Dapil Jateng 2 ya," sebut Arief.

"Jadi sudah jelas dan fakta kok kalau amplop cap jembol berisikan pecahan Rp 50 ribuan itu punya dua fungsi, satu untuk mendulang suara Jokowi-Maruf, dan kedua cara Bowo Pangarso dapat suara di Dapil Jateng 2 apalagi dia itu anggota DPR RI dari Jateng juga," tambahnya.

Yang pasti lagi, lanjut Arief, Bowo Pangarso melakukan pengerukan uang BUMN bukan inisiatif sendiri atau tidak ada perintah. Menurutnya, pasti ada mastermind-nya dari seorang menteri untuk mencari dana serangan fajar dari BUMN.

KPK diharapkan menyelidiki kasus dugaan suap jasa angkut distribusi pupuk yang menjerat Bowo Pangarso. Penyelidikan harus dilakukan hingga tuntas sampai menemukan otak utama yang menyiapkan amplop-amplop cap jempol tersebut.

"Dan kami informasikan pada masyarakat kalau ada amplop cap jempol berisi duit ambil saja, tapi jangan pilih nomor 01 ya. Karena amplop cap jempol bernilai Rp 50 ribu itu akan membawa sengsara hingga lima tahun," ucap Arief.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya