Berita

Abdullah Rasyid/Net

Politik

Rasyid: Penyeragaman Atribut Pemilih Itu Rawan Rusuh

RABU, 27 MARET 2019 | 14:30 WIB | LAPORAN: TUAHTA ARIEF

Dalam aturan KPU, saksi partai politik tidak diperkenankan memakai atau membawa atribut tertentu yang berhubungan dengan partainya.

Hal itu, mestinya juga berlaku dalam Pilpres.

"Jangan ada perintah penyeragaman atribut pemilih. Bebaskan saja selama tidak menunjukan identitas tertentu," kata Politisi Partai Demokrat Abdullah Rasyid saat mengomentari seruang petahana Joko Widodo berkampanye di Riau.


Selain tak ada aturan dalam pemilihan, seruan Jokowi kepada pendukungnya untuk mengenakan pakaian putih saat hari pencoblosan juga dianggap dapat mengundang masalah baru yang bisa mengancam masa depan Indonesia.

"Ingat kita bisa bayangkan apa yang terjadi di TPS nanti, ketika ada  simbolisasi simbolisiasi tertentu bertemu. Khawatir belum dimulai pencoblosan sudah terjadi keributan," tandas Caleg DPR RI Dapil DKI II ini.

Sebelumnya pada Selasa (23/3), Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada pemilihnya di Dumai, Riau, datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menggunakan hak suaranya. Dan memilih baju putih.

"Coblos itu bajunya putih karena kita adalah putih. Putih adalah kita," ujar Jokowi.

Dalam penjelasannya, Jokowi mengatakan yang menjadi alasan dirinya dan Maaruf Amin menggunakan baju putih untuk foto kertas suara, karena menggambarkan kesederhanaan.

"Kenapa pakai baju putih, karena baju putih itu murah, semua rakyat Indonesia memiliki. Kalau pakai jas, mahal dan jas itu pakaian Eropa, Amerika, orang Indonesia cukup pake baju yang murah, baju putih seperti yang saya pakai," ujar Jokowi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya