Berita

Jokowi-Maruf/Net

Politik

Pasangan Jokowi-Maruf Dihantui Golput Ideologis

SELASA, 26 MARET 2019 | 20:50 WIB | LAPORAN:

Dua kontestan Pilpres 2019, baik pasangan Joko Widodo-Maruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sama-sama dibayangi hantu golongan putih (golput).

CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali menjelaskan, pada dasarnya, golput terdiri dari tiga jenis. Di antaranya golput ideologis, golput teknis, dan golput apatis.

"Pertama, golput ideologis, yaitu mereka yang secara sadar melihat dua kandidat tidak sesuai dengan ekspektasinya. Di satu sisi dia tidak puas dengan kinerja petahana, tapi di sisi lain dia tidak sreg dengan penantang,” jelasnya dalam diskusi bertajuk "Analisis Hasil Survei: Mengapa Bisa Beda?" di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (26/3).

Sementara golput teknis terjadi lantaran pemilih tidak tahu teknis untuk masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Mereka tidak tahu waktu pemilihan dan bahkan terkendala di KTP-el.

"Ribet mengurus e-KTP dan lain-lain," tandasnya.

Sedang golput apatis adalah pemilih yang cuek dan tidak mau datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena memang mereka tidak tertarik dengan proses pemilu itu sendiri.

"Kita lihat, pemilih yang golput apatis ini didominasi oleh pemilih dengan usia muda," jelasnya.

Kedua peserta pilpres sebetulnya sama-sama dihantui oleh golput. Hanya saja jenisnya yang berbeda. Golput ideologis menghantui pasangan Jokowi-Maruf. Golongan ini kecewa dengan berbagai kebijakan Jokowi selama memimpin, tapi masih enggan menambatkan hati ke Prabowo-Sandi.

"Kita lihat beberapa bulan terakhir itu ada beberapa kebijakan Jokowi yang tidak sesuai dengan ekspektasi publik. Misalnya soal pembebasan Abu Bakar Baasyir, terus juga penangkapan Robertus Robet. Sehingga ada beberapa pemilih yang awalnya dia memilih Jokowi memutuskan untuk tidak menggunakan hak pilihnya," jelasnya.

Adapun untuk Prabowo-Sandi, imbuhnya, dirugikan dengan golput apatis yang memang kebanyakan dari kalangan anak muda.

"02 dirugikan oleh golput yang apatis. Karena kalau kita baca hasil survei banyak pemilih 02 itu mayoritas di anak-anak muda 17 sampai 21 tahun," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya