Berita

Ai Maryati Solihah/Net

Politik

KPAI Minta Peserta Pemilu Tidak Libatkan Anak Di Kampanye

SENIN, 25 MARET 2019 | 16:27 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyikapi rapat umum terbuka Pemilu serentak 2019 atau yang sering disebut kampanye terbuka yang sesang belangsung saat ini hingga 13 April.

Momentum kampanye terbuka, Komisioner KPAI Ai Maryati Solihah membeberkan potensi terjadi pelibatan anak. Diantaranya menjadi pelaku politik uang, diperlakukan sebagai objek diskriminatif seperti digunduli, dikasih cat ataupun disuruh untuk memasang atribut.

Kemudian anak-anak yang belum memilih dipalsukan datanya dalam Daftar Pemilih Tetap dan dijadikan pemilih untuk memenuhi kepentingan politik pasangan tertentu.

"Inikan ada langkah-langkah di luar ranah KPAI tetapi kemudian menjadi persoalan anak Indonesia, yang harus kami suarakan untuk dilakukan bagaimana cara-cara ke depannya," kata Ai di kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/3).

Untuk itu, lanjut dia, KPAI sedang intensif melakukan pemantauan potensi terjadinya pelibatan anak-anak. Sehingga tidak terlibat kampanye praktis pasangan calon dan jauh dari isu SARA dan hoax.

"Sampai saat ini kita pantau karena hal ini sangat serius yang muncul belakang inilah yang yang sifatnya hoax itu yaitu adanya informasi yang sesat atau ada bully," tuturnya.

Sementara terkait, banyaknya viral di media sosial dugaan eksploitasi anak dalam ranah politik. Ai menekankan sedang berupaya mengkoordinasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar melakukan terobosan di setiap satuan pendidikan agar mencegah anak tidak terlibat politik praktis.

"Dengan pendidikan sebetulnya yang kita dorong setiap satuan pendidikan seperti sekolah, pondok pensantren, dan madrasah itu harus, memiliki kesamaan visi tidak posisikan anak-anak menjadi orang yang dipolitisasi. Kami akan koordinasikan dengan kementerian terkait," bebernya.

Ditempat yang sama, Ketua KPAI Susanto sepakat agar di momentum hajatan lima tahunan ini bisa berlangsung penuh kesantunan tanpa ada pelibatan anak. Marwah proses pemilu harus dijaga dengan baik dengan tidak menyalahgunakan anak dalam kegiatan politik.

"Kami bersepakat anak tidak boleh disalahgunakan dalam politik, SARA maupun bully. Anak harus diamankan tumbuh kembangnya," ungkap Susanto.

Dia mengakui proses politik yang kembali menggelar laga ulang antara Jokowi Vs Prabowo ini sangat luar biasa panasnya. Dan hal itu berpotensi pada kerentanan khususnya pada anak-anak itu sendiri.

"Kita berupaya memastikan bagaimana proses pendidikan di Indonesia bisa semakin baik. Jadi layanan pendidikan jangan sampai teracuni dengan politik. Karena kalau masuk bisa berbahaya bagi politik," tuturnya.

Susanto berharap memasuki masa kampanye terbuka diharapkan kedua kubu tidak melibatkan anak yang belum memenuhi usia minimal pemilih pemula.

"Prinsipnya proses pemilu harus berkualitas, anak tidak boleh dilibatkan menyebarkan materi kampanye, dan jurkam," tambah dia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya