Proses evakuasi kapal Yacht Morakot/ Dok Bakamla
. Sempat hilang kontak sejak Kamis (21/3) petang, Kapal Yacht Morakot yang membawa 2 orang berkewarganegaraan Turki dan 1 warga Lebanon akhirnya ditemukan Personel SPKKL Kupang Bakamla.
Bersama Tim SAR gabungan Basarnas Kupang, Lantamal VII, dan Bea Cukai, SPKKL Kupang Bakamla menyelamatkan kapal yang mati mesin di tengah gelombang tinggi.
"Kapal berhasil ditarik dengan KN Antareja, menuju lokasi 10°11'44.52"S-124°7' 29.58"E di perairan Pantai wisata Menipo, Minggu pukul 03.24 Wita," kata Kasubbag Humas Bakamla RI, Letkol Bakamla Mardiono dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/3).
Berdasarkan keterangan, kapal sempat berusaha tetap berlayar di tengah lautan meski mesin mati. Menggunakan layar yang ada, kapal kemudian menuju ke Hansisi Pulau Semau.
"Selain itu didapati pula informasi bahwa kapal memiliki agen di Kupang yang beralamat di Bonipoi atas nama Mr. Napa," jelasnya.
Pada hari Sabtu (23/3), Tim dari Lantamal VII Kupang menuju ke Hansisi untuk mencari kapal tersebut tetapi belum ditemukan. Secara paralel, tim SPKKL Kupang mendatangi Mr. Napa untuk menggali informasi lebih dalam terkait kapal Morakot.
"Hasilnya bahwa kapal tersebut masih berlayar. Tim SPKKL Kupang berhasil mendapatkan kontak Kapten Kapal Morakot bernama Ozhan Binektas, WN Turki dan Mr. Sam WN Australia yang menelepon Mr. Napa untuk meminta bantuan perbaikan Morakot," lanjut Letkol Mardiono.
Namun pada saat dilakukan komunikasi lanjutan oleh Kepala SPKKL Kupang dengan Kapten Kapal pada pukul 18.00 Wita, Sang Kapten meminta pertolongan karena mereka mengalami situasi buruk, gelombang laut tinggi dan mereka mulai mabuk laut.
Selanjutnya Mayor Bakamla Rudi melakukan koordinasi dengan Basarnas Kupang, dan kemudian dilakukan rescue oleh tim gabungan.
"Adanya permasalahan menyangkut perizinan dan lain-lain, maka penanganan POB dan kapal Yacht selanjutnya dilimpahkan kepada Bea Cukai Kupang," tandasnya.