Berita

Pratama Persadha.Dok

Bisnis

Isu 13 Juta Pengguna Bukalapak Bobol, Kesadaran Keamanan Siber Perlu Ditingkatkan

KAMIS, 21 MARET 2019 | 08:37 WIB | LAPORAN:

Praktek peretasan password pada media sosial dan marketplace sudah lama dilakukan, namun memang sulit mengukur seberapa banyak korbannya. Karena sering korban pun tidak mengetahui bahwa akunnya diretas.

Dari situs The Hacker News diketahui bahwa Gnosticaplayers mengaku berhasil meretas 890 juta akun dari 32 situs beberapa waktu lalu. 13 juta akun di antaranya dari Bukalapak.

Pihak Bukalapak sendiri mengakui bahwa ada upaya peretasan terhadap
situsnnya. Tetapi itu terjadi beberapa tahun lalu. Bukalapak mengklaim

situsnnya. Tetapi itu terjadi beberapa tahun lalu. Bukalapak mengklaim
bahwa tidak ada data penting seperti user, password, finansial atau
informasi pribadi lainnya yang berhasil didapatkan.

Terlepas dari itu, Chairman Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha menyarankan pengguna Bukalapak saat ini agar mengganti seluruh password akun medsos, marketplace emaill dan platform lain di internet. Karena sering penggunaan password yang sama membuat para peretas dengan mudah mengambil akun medsos dan platform lainnya.

"Jika password benar termasuk data yang dijual, akan sangat berbahaya karena sebuah akun medsos maupun marketplace bisa diganti email, alamat bahkan bisa mengorder sendiri," terang pria kelahiran Cepu itu.

Menurut dia, sebenarnya paling baik ada setiap platform internet mempunyai password yang berbeda.

Terkait keamanan password sendiri, diakui Pratama, memang menjadi
perhatian serius, terutama di Indonesia.

Pada 2017 CISSReC mengadakan penelitian, hasilnya sekitar 58 persen masyarakat perkotaan tidak pernah mengganti password akun aset digital mereka, berupa medsos, email dan lainnya. Padahal di saat yang sama 66 persen tidak mempercayai bahwa marketplace tanah air cukup aman dari peretasan.

Pada Mei 2017 Indonesia mendapat serangan Wannacry dan Kominfo langsung
memberikan panduan agar aman dari serangan malware ganas tersebut. Dari
responden yang mengetahui panduan KOminfo, hanya 33 persen yang
mengikuti.

"Semua fakta ini memberikan pelajaran bahwa keamanan siber sebenarnya
belum benar-benar menjadi bagian kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Padahal tiap hari masyarakat berinteraksi dan berkegiatan di dunia
maya." tuturnya.

Secara umum, kata dia, bila tidak diindahkan maka ancaman siber akan semakin
berbahaya. Pratama mencontohkan riset Pricewaterhousecoopers (PWC) Indonesia pada 2018. Hasil riset menunjukan bahwa kerugian dari sektor perbankan akibat ancaman siber mencapai ratusan juta dolar AS, hanya di Indonesia.

"Kelalaian pada faktor sederhana seperti password sangat mengancam
apalagi yang diretas adalah pejabat maupun infrastruktur penting di
tanah air. karena itu perlu kolaborasi serius dari semua pihak, seperti
BSSN, Kominfo, provider dan kampus," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya