Berita

Warga setempat jaga umat muslim salat berjamaah/AFP

Dunia

Geng Motor Ikut Jaga Umat Muslim Salat Di Masjid Al Noor Christchurch

RABU, 20 MARET 2019 | 22:46 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Aksi teror penembakan massal yang terjadi di dua masjid di Christchurch Jumat pekan lalu di mana 50 orang meninggal dunia memantik rasa solidaritas warga Selandia Baru.
 
Salah satu bentuk solidaritas warga Selandia Baru adalah dengan turun bersama menjaga umat muslim yang beribadah di depan masjid Al Noor di Christchurch.
 
Masjid itu adalah satu dari dua masjid yang menjadi lokasi penembakan. Pasca teror tersebut, warga muslim tetap menunaikan ibadah salat berjamaah. Namun bukan di dalam masjid, melainkan di luar masjid.
 

 
Sebagai bentuk solidaritas, ratusan warga setempat berdiri diam-diam di belakang mereka yang tengah menunaikan ibadah salat Rabu malam (20/3). Lengan mereka saling bergandengan.
 
"Jantung saya berdegup kencang, sesuatu yang tidak bisa dipercaya, saya hampir tidak bisa menggambarkannya," kata Omar, seorang warga muslim yang menunaikan ibadah salat di depan masjid itu.
 
"Melihat komunitas sangat dekat, itu luar biasa," tambahnya seperti dimuat AFP.
 
Aksi itu dilakukan beberapa saat setelah ratusan orang melakukan haka massal.
 
Haka secara tradisional digunakan dalam budaya Maori dalam berbagai hal, seperti untuk melakukan intimidasi sebelum pertandingan rugby All Black, atau merayakan pernikahan, tetapi juga untuk berduka. Haka memadukan permusuhan dan keindahan menjadi curahan emosi.
 
Tarian Haka massal sendiri banyak dilakukan di jalan-jalan Selandia Baru pasca teror Jumat pekan lalu. Tarian dilakukan dengan kelompok-kelompok mulai dari anak-anak sekolah hingga pengendara motor.
 
Tetapi haka massa hari Rabu adalah salah satu yang terbesar. Haka massal itu dipimpin oleh sekelompok geng motor.
 
"Kami di sini karena cinta lebih besar daripada benci, itulah temanya. Kami di sini malam ini untuk whanau (istilah Maori untuk keluarga besar) Muslim kami," kata Derek Tait, seorang pengendara motor dan pendeta yang mengenakan kulit hitam.
 
Namun dia juga meminta warga Selandia Baru untuk menunjukkan lebih dari sekadar solidaritas dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.
 
"Seharusnya dari sini ke depan kita bersikap menentang kebencian sama sekali," tambahnya, seperti dimuat AFP.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya