Berita

Penampakan mobil warga yang terhempas banjir bandang Sentani/Dok BNPB

Nusantara

Imbas Banjir Sentani, 6.831 Warga Mengungsi Dan Butuh Air Bersih

SELASA, 19 MARET 2019 | 14:27 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

. Banjir bandang yang menghempaskan wilayah Sentani, Papua pada Sabtu (16/3) lalu hampir menenggelamkan seluruh permukiman warga. Imbasnya, ribuan masyarakat harus memilih untuk tinggal di pengungsian.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, setidaknya ada ribuan warga yang mengungsi dan tersebar di beberapa wilayah.

"Ada 6.831 orang pengungsi yang tersebar di 15 titik pengungsian," kata Sutopo, Selasa (19/3).

Banyaknya warga yang mengungsi terjadi karena masyarakat trauma dengan terjangan banjir. Masyarakat takut jika banjir susulan kembali terjadi.

Dari data sementara, 6.831 pengungsi tersebar di beberapa titik. Berikut sebaran pengungsi yang dicatat BNPB bersama tim SAR gabungan.

Kompleks BTN Bintang Timur 600 orang, BTN Gajah Mada 1.450 orang, Doyo Baru 203 orang, panti jompo 23 orang, HIS Agus Karitji 600 orang, Siil 1.000 orang, Gunung Merah (Posko Induk) 1.391 orang, Asrama himles 50 orang.

Kemudian pengungsi di Kompi D sebanyak 108 orang, Puspenka Hawai123 orang, Yayasan Abdi Nusantara 900 orang, Kampung Netar 43 orang, Permata Hijau 120 orang, Rindam 220 orang.

Dapur umum, pos pelayanan kesehatan, dan posko sudah didirikan. Namun pengungsi masih diperlukan beberapa kebutuhan mendesak, seperti MCK, air bersih, permakanan, matras, selimut, pakaian layak, genset, peralatan dapur, psikososial, dan sebagainya.

Untuk data korban terdampak, tercatat hingga kini mencapai 11.725 KK yang terdapat di tiga distrik (kecamatan), yaitu Distrik Sentani, Waibu, dan Sentani Barat. Sebanyak 1.613 personel tim gabungan dari 23 instansi dan lembaga pun sudah diterjunkan dalam penanganan banjir.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya